Sunday 3 March 2019

73.Menuruti kehendak para makhluk


Petikan Ceramah Master Chin Kung
Judul : Menuruti kehendak para makhluk

Buah akibat dari memandang rendah pada guru atau kalyanamitra, andaikata Buddha Sakyamuni tidak memberitahukan pada kita, akan ada berapa banyak orang yang jatuh ke Neraka, Alam Setan Kelaparan dan Alam Binatang, karena menghina guru dan insan bersusila. Kita mesti meningkatkan mawas diri.

Maka itu Buddha Sakyamuni mengingatkan kita supaya jangan merendahkan guru, jangan berniat buruk pada insan bersusila. Hendaknya memandang guru dan insan bersusila sebagai Buddha, jangan sampai menghina dan mendengki pada mereka.

Bukan saja tidak boleh menghina dan mendengki terhadap mereka, bahkan kita juga harus melatih ikut bersukacita atas jasa kebajikan yang dilakukan mereka, hal ini mesti dapat kita wujudkan.

Bodhisattva Samantabhadra memiliki sepuluh butir raja tekadNya, salah satu butirnya berbunyi “Bersukacita pada jasa kebajikan yang dilakukan orang lain”, hal ini sungguh tak terbayangkan.

Jadi dalam pelaksanaan tekadNya, Bodhisattva Samantabhadra melatih sepuluh prinsip, dua butir diantaranya adalah “Menuruti kehendak para makhluk, bersukacita pada jasa kebajikan yang dilakukan orang lain”. Dua butir tekad ini sangat penting adanya.

Pokok utama dalam melatih diri adalah menghapus kegelapan batin (Avidya), kekotoran batin (Klesa) dan tabiat diri sendiri. Tetapi kegelapan batin, kekotoran batin dan tabiat sudah dipelihara sejak kelahiran demi kelahiran lampau, bahasa umumnya adalah “sudah dari sananya” memang begitu rupanya, lantas bagaimana cara untuk melenyapkannya?

Yakni dengan menuruti kehendak para makhluk, dari sini kita bisa melatih kesabaran atau Ksanti Paramita yang merupakan salah satu butir dari Enam Paramita, dalam keadaan yang bagaimanapun kita harus belajar untuk bersabar.

Dari melatih kesabaran, perlahan-lahan kita juga belajar untuk mengikhlaskan, setelah belajar mengikhlaskan, kita sudah bisa bersabar secara alami, memperoleh pembebasan agung.

Maka itu “Menuruti kehendak para makhluk” merupakan prinsip melatih diri yang sangat penting.

Uraian Sepuluh Tekad Bodhisattva Samantabhadra dapat dibaca di :

Dipetik dari : Ceramah Master Chin Kung
Judul : Sutra Pertanyaan Ananda Tentang Balasan Baik dan Buruk dari Belajar Buddha Dharma
Serial : 07
Tahun : 1982
Kode Artikel : 15-006-0007


淨空老法師開示節錄 :
恆順眾生

  輕慢其師遭受這樣的果報,佛要不給我們說出來,我們曉得世間餓鬼、地獄、畜生當中,有多少是輕慢其師及道德之人所遭到這個苦報?這是我們應當要警惕的。所以佛在此地特別教誡我們,斬釘斷鐵、毫無疑惑的這樣肯定的跟我們講,不可輕慢其師,不可惡意向道德之人。更積極的,教我們『當視之如佛』,我們要把這些人,善師、道德之人,要像佛一樣的看待,不可以輕慢,不可以嫉妒。「見善代其歡喜」,這就有積極的意味在,不但不輕慢、不嫉妒,而且我們還能夠去修隨喜功德,這是我們必須要會的。普賢十大願王裡面就教給我們代其歡喜,「隨喜功德」不可思議。普賢在行願裡頭,就是修行十大綱領裡面,有「恆順眾生,隨喜功德」,這兩條相當重要。我們曉得,修行的樞要是要破除自己的無明、煩惱、習氣,這是你真正把修行的樞要掌握到了。可是無明、煩惱、習氣是多生多劫的,我們常講是與生俱來的,怎麼樣才能夠把它斷掉?那就是要恆順眾生,在恆順眾生當中修什麼?修忍耐,就是六度裡頭的忍辱波羅蜜,去修忍,什麼都能忍受。從忍受裡頭漸漸修什麼?修看破,看破之後,忍而無忍,無忍而忍,那就得自在。由此可知,「恆順眾生」是非常重要的修學綱領。

文摘恭錄 阿難問事佛吉凶經  (第七集)  1982  台灣景美華藏圖書館  檔名:15-006-0007