Petikan Ceramah
Master Chin Kung
Judul : Hukum
Karma takkan meleset
Dalam perjalanan
sejarah Tiongkok terdapat sebuah kisah. Pada masa Dinasti Liang terdapat
seorang yang bernama Yu Shen. Dia pernah menggunakan perahu untuk mengangkut
beras sebanyak 150 Dan (satuan volume beras, 1 Dan = 100 liter beras), untuk
dijual ke daerah lainnya, beras ini adalah kepunyaannya.
Pada saat itu ada
seseorang yang oleh karena perahunya sedang keluar, sementara itu dia memiliki
30 Dan beras yang mesti diangkut saat itu juga, sehingga dia meminta tolong
pada Yu Shen : “Perahumu masih sanggup memuat beban lagi, tolong angkut 30 Dan berasku
untuk diantar ke tempat tujuan”.
Yu Shen orangnya
baik, maka itu dia langsung menyetujuinya. Ketika perahu sampai di tujuan, si
pemilik beras malah berkelit, dia berkata : “Tuan Yu, beras yang saya titip di
perahumu adalah 150 Dan, sedangkan punyamu sendiri adalah 30 Dan.
Praktisi sekalian,
coba pikirkan, bukankah ini sangat keterlaluan? Ini sungguh tidak adil, niat
baik malah dibalas dengan fitnah. Tetapi Yu Shen benar-benar merupakan orang
yang berlapang hati, katanya : “Baiklah, beras milikmu adalah 150 Dan, silahkan
mengambilnya”.
Yu Shen menyerahkan
berasnya 150 Dan kepada orang lain begitu saja, sepatah kata pun tidak
membantahnya.
Pernah suatu kali,
tetangganya difitnah mencuri barang milik orang lain, lalu ditangkap dan
dipenjarakan. Yu Shen segera mengutus seorang muridnya dan menitip sepucuk
surat dengan sejumlah uang, ke kantor pemerintah untuk membayar ganti rugi,
berapa kerugian yang diderita orang lain, Yu Shen bersedia menggantinya, maka
itu pihak pengadilan membebaskan tetangganya.
Setelah pulang ke
rumah, tetangganya mengetahui Yu Shen telah membantunya, sangat berterimakasih.
Yu Shen berkata : “Saya bukan menghendaki ucapan terima kasih darimu, saya
hanya mengasihi orang-orang yang tak bersalah di dunia ini, terkecuali kalau
saya tidak bertemu dengan mereka, tetapi apabila saya melihatnya maka pasti
akan memberikan uluran tangan, pasti akan membantu, jadi saya bukan berharap
anda datang berterimakasih padaku”.
Ketika Yu Shen
berusia lanjut, dia sangat serius dalam belajar Ajaran Buddha, siang malam
melakukan namaskara, membaca “Sutra Lotus”, setiap hari membaca sebanyak satu
buku, bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati.
Saat Yu Shen menjelang
ajal, terlebih dulu mengetahui waktunya terlahir ke Alam Sukhavati, bersamaan
itu pula banyak hadirin yang mendengar suara di angkasa yang mengatakan “Tuan
Yu Shen telah terlahir ke Negeri Buddha Amitabha”.
Praktisi sekalian
cobalah pikirkan, orang seperti Yu Shen di dunia ini dianggap sebagai orang
tolol, padahal sesungguhnya dia telah untung banyak, dia telah berhasil melatih
diri hingga sanggup menjernihkan hati dan mengurangi nafsu keinginan, Maha
Maitri Maha Karuna.
Dalam satu masa
kehidupan belajar Ajaran Buddha dan berhasil meraih keberhasilan, pasti
berhasil terlahir ke Alam Sukhavati, sejak itu takkan berputar di enam alam
tumimbal lahir, takkan menjalani kesengsaraan di dunia manusia ini lagi.
Kita harus yakin
bahwa Hukum Karma takkan meleset sama sekali.
Dipetik dari : Ceramah Master Chin Kung
Judul : Sutra Pertanyaan Ananda Tentang Balasan Baik dan Buruk dari
Belajar Buddha Dharma
Serial : 04
Tahun : 1982
Kode Artikel : 15-006-0004
淨空老法師開示節錄 :
因果報應的確是不爽
在我們中國歷史上還有一個人,我順便跟諸位提到這個事情。梁朝的時候有個人叫庾詵,上面是朝代的名字,梁朝,叫庾詵,在歷史上有記載。他曾經用船裝米裝了一百五十石,大概是運到別的地方去賣,這個米是他自己的。這個時候有個人,大概也是個熟人,因為他有船出去,人家有三十石米,他說你這個船還可以裝,還能容納得下,我這三十石就附在你船上也給我運到那個地方去。他是個好好先生,好,沒問題,你的米就上我的船。船到那個地方去,這個寄米的人他無賴,他說庾先生,我寄給你船上是一百五十石,你自己只有三十石。諸位想想,這成什麼話?這太不公平了,真是做了好事沒有得好報。可是庾先生這個人度量真大:好,你一百五十石,你就拿一百五十石去好了。他就送給人,一句話都不多說。
還有一次他的鄰居,當然也是個好人家,他曉得,有別人誣告說他是個賊,偷了人東西,官府要判他的罪。他派一個學生寫了封信帶了些錢,到官府裡面去賠償,人家損失多少東西賠多少,所以官府也就不治罪,把這個人就放掉了。這個人回來之後,曉得是庾詵幫他的忙,非常感謝他。庾詵就說,我不是為了要你感謝,我是同情、憐憫天下無辜的人,除非我沒見到,我見到一定要伸援手,一定要幫忙,我不是希望你來感謝。他到晚年,他學佛非常虔誠,六時禮拜,念《法華經》,每天念一部,求生淨土。臨終的時候他是自知時至,同時很多人聽到空中有聲音說「先生已生彌陀佛國」。
諸位想想,這樣的人在世間人看他是個傻瓜,實際上他佔了很大的便宜,他自己真正修到了清心寡欲,大慈大悲。而在一生當中學佛有成就,畢竟能夠往生極樂世界,從此之後不再六道輪迴,不再受人間這些苦難。像這些,是中國正史上所記載的,我們應當要相信,鬼神之事的確是有,因果報應的確是不爽。
文摘恭錄 — 阿難問事佛吉凶經 (第四集) 1982 台灣景美華藏圖書館 檔名:15-006-0004