Sunday, 3 March 2019

75.Membantu mewujudkan kebajikan yang dilakukan orang lain


Petikan Ceramah Master Chin Kung
Judul : Membantu mewujudkan kebajikan yang dilakukan orang lain

Melatih diri adalah belajar menghadapi cobaan hidup, baik dalam kondisi suka maupun duka, terutama ketika berada dalam kondisi yang tidak nyaman dan tidak menyenangkan, maka prestasi yang dicapai akan lebih gemilang lagi.

Orang ini adalah orang jahat, namun praktisi sekalian, apabila kalian ingin mencari orang yang jahatnya 100 persen atau orang jahat sempurna, sampai-sampai setetes kebajikan pun tidak dimilikinya, tidak gampang menemukannya. Sejahat apapun orang itu, dia pasti memiliki setetes niat hati yang baik, dia juga bisa melakukan kebajikan.  

Dengan perkataan lain, orang yang baiknya 100 persen atau orang baik sempurna, sebaik apapun orang itu, kadang kala dia masih memiliki niat jahat, dia masih bisa melakukan kejahatan.  

Jadi kalau anda ingin menemukan orang jahat sempurna atau orang baik sempurna, maka sejak zaman purbakala sampai zaman now, belum ada orang begini. Poin ini harus kita pahami.

Setiap makhluk memiliki kebajikan dan keburukan yang saling berbaur, jadi tidak ada orang jahat sempurna maupun orang baik sempurna. Walaupun makhluk yang jatuh ke Neraka Avici sekalipun, kadang kala masih memiliki sebersit niat baik, masih memiliki secercah kebajikan, sebutir niat baiknya ini adalah satu-satunya kebajikan dari 9999 kejahatan yang dilakukannya.

Kita tidak perlu mempersoalkan sekian banyak kejahatan yang telah dilakukannya, tetapi dia memiliki sebutir kebajikan, sebutir kebajikan ini adalah sedemikian berharganya, kita boleh ikut bersukacita atas sebutir kebajikannya tersebut, kita boleh melontarkan pujian.

Jadi janganlah karena dia itu orang jahat, makanya ketika dia melakukan kebajikan, kita tidak sudi memujinya, “Pokoknya kesimpulannya dia itu orang jahat. Titik!”, Kalau begini berarti kita ini yang jahat, kita sudah membentuk sentimen negatif.

Kita harus memberikan perhatian khusus pada poin ini, jika orang jahat itu melakukan sebutir kebajikan, anda melontarkan pujian padanya, orang jahat ini setelah mendengarnya, dia akan berpikir : “Lihatlah, orang sejahat diriku ini baru melakukan sebutir kebajikan sudah dipuji orang lain, ketika saya melakukan kejahatan, orang lain malah tidak mengomentarinya, memaafkan diriku. Kalau melakukan kebajikan bisa dipuji orang lain, maka buat selanjutnya saya berbuat baik saja”.

Sejak saat itu dia akan menjadi orang baik. Ini adalah salah satu cara untuk membantu orang lain supaya kembali ke jalan yang benar, ini merupakan jasa kebajikan yang tak terhingga dan tanpa batas.

Apabila orang jahat setelah melakukan kejahatan, semua orang memaki dan menyalahkan dirinya, tidak ada kata ampun baginya, meskipun di kemudian hari dia melakukan kebajikan, orang lain mungkin berkata : “Ah pura-pura saja, pasti ada udang dibalik batu, pasti ada maksud terselubung”.

Kalau sudah begini, maka si jahat akan berpikir : “Pokoknya mukaku sudah dicap orang jahat, buat apa saya berbuat baik, kalian juga takkan memuji diriku, makanya lebih baik saya melakukan lebih banyak kejahatan lagi”.

Jadi secara tidak langsung anda telah memberi motivasi baginya untuk melakukan lebih banyak kejahatan lagi, anda mendorongnya jatuh ke Neraka, dia memiliki dosa dan anda memiliki kesalahan.

Praktisi sekalian, cobalah melakukan introspeksi diri, barulah menyadari tindakan mana yang betul dan mana yang salah. Kalau tidak melakukan introspeksi diri dengan serius, maka tidak gampang menemukan kesalahan yang dilakukan diri sendiri.

Sudah banyak melakukan kesalahan, masih menganggap diri sendiri yang paling benar, membantu orang lain melakukan kejahatan, mengantarnya ke Neraka, masih saja menganggap diri sendiri yang paling benar.

Menyelamatkan orang adalah tindakan benar, seorang pelaku kejahatan yang memiliki sebutir kebajikan, anda memuji sebutir niat baiknya, memaafkan segala kesalahannya, ini membantu mewujudkan kebajikan yang dilakukan orang lain, membantunya keluar dari lingkaran kesulitan, hati seorang Bodhisattva dapat dilihat dari sini, mengalir keluar. Para Buddha dan Bodhisattva mengajari kita untuk melatih hal ini.

Dipetik dari : Ceramah Master Chin Kung
Judul : Sutra Pertanyaan Ananda Tentang Balasan Baik dan Buruk dari Belajar Buddha Dharma
Serial : 07
Tahun : 1982
Kode Artikel : 15-006-0007


淨空老法師開示節錄 :
成人之美

修行,我們要在一切順逆境界裡去鍛鍊自己,特別是在逆境裡頭,成就格外的大。這個人是個惡人,諸位要曉得,如果你要想在世間找一個完全是惡人,他一點好處都找不到,這種人大概也不容易找到;再壞的人,他有的時候也有一念善心,也做了些好事。換句話說,世間再好的人、再善的人,有的時候他還有個惡念,他還做了一樁壞事。你要找到一個十全十美,一點惡心、惡事一條都沒有的,大概打開《二十五史》找到現在,古今中外你一個也找不到,這一點我們一定要明瞭。一切眾生都是善惡混雜,只可以說是善多善少,惡多惡少,從這個地方去分,完全作惡的人沒有,完全是善的人也沒有。就是阿鼻地獄眾生,有的時候還有一念善,還有一條善,他那一條善,他是一萬樁事情有九千九百九十九樁都是惡事,惡事我們不要理它,他有一樁善事,這一樁善事就可以隨喜,就可以讚歎。不要說他是個惡人,他做好事,好事也不能讚歎他,反正他是個壞人,那是我們自己壞了,我們自己有成見,這是要不得的。

  這一點我們要特別留意,如果那個惡人做了一樁善事,你都讚歎他,這個惡人聽到之後,你看我無惡不作的人,我做了一樁善事,人家都讚歎我,我做惡事人家都不說,人家會原諒我,我做善事人家會讚歎我,還是做善事好。從此以後,他就會回頭是岸,他就做好人了。這是幫助一個人回頭,成就一個人的善行,這是無量無邊的功德。如果作惡的人他做了惡事,人家責備他,不能原諒他,他做了好事,人家還是不能原諒他,這個壞人做好事一定是別有用心、別有意圖。他想想,反正我是個壞人,我要做好事幹什麼,做好事你們也不會讚歎我,我壞就壞到底了。這樣對一個人,你是幫助他作惡,你是幫助他下地獄,他固然是罪有應得,你也有過失。諸位細細去想想,我們自己檢點、反省,你才曉得你自己哪些事情做得對、哪些事情做錯了。你要不認真的去反省,冷靜的去反省,的確自己一天的功過不容易發現。做了很多惡事,往往以為自己做對了,幫助人行惡,把人家送到地獄,還認為自己做對了。救人是對的,一個惡人有一樁善事,你就這一樁事情來讚歎他,原諒他的過失,這是成人之美,這是救人之難,菩薩心腸從這個地方就看出來,就顯露出來。這是諸佛菩薩教我們修學的。

文摘恭錄 阿難問事佛吉凶經  (第七集)  1982  台灣景美華藏圖書館  檔名:15-006-0007