Petikan Ceramah
Master Chin Kung
Judul : Nafsu
keserakahan dan mengejar duniawi
“Tamak akan nafsu
keinginan dan mengejar hal-hal duniawi. Menyibukkan diri demi mengejar keuntungan duniawi. Menimbun harta kekayaan mencelakai diri sendiri. Saat harta
berlimpah, semangat melatih diri jadi menurun drastis.”
Apa yang dimaksud
dengan nafsu keinginan? Lima nafsu keinginan dan enam objek. Lima nafsu
keinginan adalah harta, rupa, ketenaran, makanan dan tidur. Enam objek adalah rupa,
suara, bau-bauan, rasa, sentuhan, bentuk-bentuk pikiran.
Oleh karena telah
meninggalkan keduniawian, buat apa masih mendambakan lima nafsu keinginan dan
enam objek; oleh karena telah meninggalkan keduniawian, buat apa masih tidak
sudi melepaskan hal-hal duniawi, masih hobi “mengejar hal-hal berbau duniawi”?
Apa tujuannya?
“Menyibukkan diri guna mencari keuntungan”. Jadi menggeluti karir guna mencari
keuntungan. Ada yang bilang begini : “Kita ini kan telah bersusah payah memberi
ceramah, harusnya kita mematok harga, kalau kita tidak punya penghasilan,
bagaimana kita bisa bertahan dan melanjutkan menyebarluaskan Dharma? Kalau
tidak punya uang, bagaimana kita bisa menyelamatkan para makhluk? Makanya,
tujuan kita ini kan demi menyelamatkan para makhluk, apa salahnya sih, kita
pikirkan segala cara guna meraup lebih banyak keuntungan, apa salahnya sih kita
pikirkan cara supaya sumber keuangan kita mengalir tanpa henti”.
Praktisi sekalian,
ketahuilah ucapan di atas terasa indah sekali, enak didengar, kenyataannya
adalah keliru, dimana letak kesalahannya? Tempo dulu ada seseorang yang bernama
“Pang Ju-shi”, di dalam “Sutra Altar”, Guru Sesepuh keenam Aliran Zen, Master Huineng,
berkata bahwa setelah beliau wafat, 70 tahun kemudian, ada dua Bodhisattva yang
akan datang dari penjuru barat, yang satunya menjelma dalam wujud orang awam,
yang satunya lagi menjelma dalam wujud Bhiksu. Bodhisattva yang menjelma dalam
wujud orang awam itulah yang bernama Pang Jushi.
Pang Ju-shi
merupakan seorang hartawan, memiliki harta yang berlimpah-limpah. Seluruh anggota
keluarganya juga ikut belajar Ajaran Buddha, mereka melatih diri hingga pada
suatu tahap, masing-masing berhasil menemukan kembali jiwa sejati, kemudian dia
memuat seluruh harta bendanya di sebuah perahu besar, lalu mengayuh perahu
sampai di tengah sungai, memecahkan dasar perahu, sehingga emas, perak dan
permata seluruhnya tenggelam ke dalam sungai.
Warga sekitar yang
melihat perbuatannya jadi keheranan, “Anda ini kan sudah melatih diri, tidak
tamak akan harta dunia lagi, tetapi bukankah lebih baik kalau harta benda itu
dibuat amal, bisa membantu banyak orang?”
Pang Ju-shi
menjawab satu kalimat : “Daripada berbuat baik, lebih baik tidak berbuat
apa-apa”, praktisi sekalian hendaknya mengingat perkataan ini.
Dipetik dari : Ceramah Master Chin Kung
Judul : Sutra Pertanyaan Ananda Tentang Balasan Baik dan Buruk dari
Belajar Buddha Dharma
Serial : 08
Tahun : 1982
Kode Artikel : 15-006-0008
淨空老法師開示節錄 :
貪欲務俗。多求利業
【貪欲務俗。多求利業。積財自喪。厚財賤道。】
這兩句好懂,『欲』是什麼?五欲六塵。既然出家了,還要貪圖五欲六塵,既然出家了,對於世俗的事情還放不下,還去『務俗』。他目的何在?『多求利業』,業是事業,什麼事業?營利的事業。固然有些人說,我們今天弘法利生要錢,沒有錢怎麼能弘揚佛法、怎麼能度眾生?為了要度眾生,我們想盡方法去賺錢,想盡方法使財源不至於中斷。諸位要曉得,這個話說得很好聽,其實錯了,錯在哪裡?以前龐居士跟我們說過,龐居士在世的時候,《六祖壇經》裡面都有記載的。六祖說他死了七十年以後,有兩個菩薩從東方來,一個在家的,一個出家,在家的就是龐居士,這菩薩示現的,他示現的是大財主,有錢。他全家都學佛,修行到一個階段,個個都明心見性,他把他家裡的財物裝在一條大船上,把船划到江中心,船底打破,使金銀財寶統統沉到水裡面去。人家就問他,「你修道了,不貪世間財寶,拿世間財寶去做好事多好?」他老人家說了一句話,「好事不如無事」,諸位要記住這句話。
文摘恭錄 — 阿難問事佛吉凶經 (第八集) 1982 台灣景美華藏圖書館 檔名:15-006-0008