Petikan Ceramah
Master Chin Kung
Judul : Terhadap
insan bajik tidak boleh mendengki
Praktisi sekalian
pasti mengenal Master Tripitaka Kumarajiva, beliau berperan penting dalam
sejarah perkembangan Ajaran Buddha di Tiongkok. Sutra terjemahan Kumarajiva
banyak disukai orang Tiongkok.
Master Kumarajiva kala
itu sedang menyebarluaskan Ajaran Buddha di Kerajaan Kucha yang terletak di
Jalur Sutra, menjadi Guru Negara di Kerajaan Kucha, memperoleh penghormatan
dari raja, pejabat dan rakyat di seluruh pelosok negeri, merupakan seorang
Kalyanamitra Agung.
Bakat istimewa
Master Kumarajiva tersebar sampai ke wilayah Tiongkok, Kaisar Dinasti Qin yang bernama
Fu Jian sangat mengaguminya, berharap Master Kumarajiva dapat menetap di
Kekaisarannya.
Kemudian Kaisar Fu
Jian memutuskan untuk merebut Master Kumarajiva dari Kerajaan Kucha dan
dijadikan pusaka Kekaisarannya. Maka itu zaman dulu, dua bangsa berperang demi
memperebutkan pusaka negara yakni insan bajik.
Sebelumnya Kaisar
Fu Jian telah bertindak santun dengan mengirim undangan resmi ke Kerajaan Kucha
untuk mengundang Master Kumarajiva ke Tiongkok, tetapi pihak Kerajaan Kucha
menolak mentah-mentah dan tidak sudi melepaskan Master Kumarajiva, sehingga
Kaisar Fu Jian jadi murka dan mengirim pasukan prajurit secara besar-besaran,
dari Chang’an berangkat menuju ke Kucha.
Kerajaan Kucha
sekarang berlokasi sekitar Pegunungan Tianshan di Xinjiang. Sebelum menyerang
Kerajaan Kucha, Kaisar Fu Jian berpesan pada Jenderal Lu Guang, kali ini kita
bertempur bukanlah untuk menginvasi wilayah orang lain, juga bukan demi harta
benda, tetapi untuk mengundang Master Kumarajiva ke Tiongkok.
Kalau Kerajaan
Kucha tidak mengizinkannya, maka serang saja, kalau sudah diizinkan maka segera
tarik pasukan dari negeri tersebut, kita hanya menghendaki satu orang saja
yakni Master Kumarajiva.
Praktisi sekalian,
bayangkanlah, hanya demi memperebutkan seorang insan mulia, mengerahkan pasukan
prajurit secara besar-besaran, orang zaman dulu rela melakukannya.
Saat itu pasukan
prajurit telah mendekati Kota Kucha, Raja Kucha tetap tak sudi melepaskan
Kumarajiva, namun apa daya, kerajaan mungilnya tidak berdaya melawan serangan
pasukan besar Kekaisaran Qin tersebut.
Master Kumarajiva menasehati
Raja Kucha, supaya mengizinkan dirinya pergi ke Tiongkok, dengan demikian
pertempuran antar dua negara barulah dapat dihindari, jangan sampai rakyat yang
tidak berdosa menjadi korban perang dan menderita kerugian harta benda.
Raja Kucha
berpikir-pikir, juga tidak memiliki kemampuan bertempur dengan Pasukan Qin, akhirnya
hanya bisa menahan kepedihan hati dan menyerahkan Master Kumarajiva kepada
Pasukan Qin.
Praktisi sekalian,
bayangkanlah, bagaimana orang Tiongkok kuno begitu menghargai insan berbakat, demi
mendapatkan insan bajik, menghalalkan segala cara.
Bila praktisi sekalian
membaca Biografi Master Kumarajiva, maka dapat memahaminya, memang patut kita
renungkan secara mendalam, maka itu kita mesti mengetahui bagaimanakah yang
disebut sebagai insan bajik, terhadap insan bajik tidak boleh mendengki.
Cergam
Riwayat Master Kumarajiva :
Dipetik dari : Ceramah Master Chin Kung
Judul : Sutra Pertanyaan Ananda Tentang Balasan Baik dan Buruk dari
Belajar Buddha Dharma
Serial : 07
Tahun : 1982
Kode Artikel : 15-006-0007
淨空老法師開示節錄 :
對善人不可以嫉妒
在佛門裡面大家知道鳩摩羅什大師,在中國佛教史上,他是佔了一頁很重要的地位,羅什大師所翻譯的經典是我們中國人最喜歡讀誦的。羅什大師當年他是在西域龜茲國弘化,為龜茲國的國師,他得到國王、大臣、全國人民的尊敬,是個大善知識。我們中國人曉得了,那個時候是符堅做皇帝,符堅曉得了,他對他非常的尊敬,總希望這個人能夠到中國來。所以那個時候要爭的真正是要搶國之寶,國之寶是善人。你要請他,當然人家國家不會放的,符堅就派了大軍,派了七萬軍隊,從長安出發到龜茲,龜茲就是現在的新疆天山南麓。兵出發的時候他告訴主將呂光,我們這次出兵不是侵略別人,不是要人家的土地,也不是要人家的錢財,我們所求的就是希望羅什大師能到中國來。我們派大軍去迎請,他要不答應我們就攻打它,他答應了,我們相安無事,我們為的就是求一個人。諸位想想,為了求一個賢人,怕人家不肯放,派了七萬大軍,為的是什麼?為的是求國寶,古人肯這麼幹法。
當時兵臨城下,龜茲王當然不願意,但是國家太小了,敵不過秦國。羅什大師也勸龜茲國王,他說還是答應讓我去好了,我去兩國相安無事,不至於使許多老百姓受無辜的災害,萬一戰爭,當然有很多軍民死傷、財物損失,何必呢?龜茲自己想一想,也沒有能力跟秦國作戰,所以就把鳩摩羅什大師忍痛割愛,讓給我們中國。諸位想想,中國古人對於人才的重視,為求一個善人,幾乎是不擇手段。諸位讀鳩摩羅什大師傳記你就能夠瞭解,的確值得我們深深的反省。所以我們要曉得什麼叫善人,對善人不可以嫉妒。
文摘恭錄 — 阿難問事佛吉凶經 (第七集) 1982 台灣景美華藏圖書館 檔名:15-006-0007