Petikan Ceramah
Master Chin Kung
Judul : Hubungan
selama kehidupan demi kehidupan
Buddha Sakyamuni
menyampaikan pada kita bahwa pada masa lampau ketika Buddha Kasyapa membabarkan
Dharma di dunia ini, terdapat seorang pengrajin tembikar yang bernama Huan Yu.
Huan Yu sangat berwelas
asih, berbakti dan bijak, maka itu masyarakat setempat selalu memuji dan
menghormatinya. Di tempat yang sama juga tinggal seorang praktisi yang bernama
Hua Jie. Huan Yu dan Hua Jie berteman dengan akrab, bahkan melampaui jalinan
persaudaraan kandung.
Suatu hari mereka
sedang mandi di pinggiran sungai, melihat sebatang pohon besar, Huan Yu
berkata, kabarnya Buddha Kasyapa sedang membabarkan Dharma di tempat ini, ayo
kita pergi bernamaskara padaNya.
Huan Yu melanjutkan
berkata, Sang Buddha jarang muncul di dunia, merupakan kesempatan yang sulit
untuk terlahir jadi manusia, juga merupakan kesempatan yang sulit untuk bisa
mendengar Buddha Dharma.
Ini adalah usulan
dari Huan Yu, Buddha Kasyapa sedang membabarkan Dharma di sana, mari kita
berdua ke sana untuk bernamaskara padaNya, lalu mereka beranjak mendatangi Sang
Buddha.
Sesampainya di
vihara Buddha Kasyapa, Huan Yu segera bernamaskara pada Sang Buddha, kemudian
memohon pembabaran Dharma, sementara itu Hua Jie berdiri di satu sisi, bersikap
tak peduli, juga tidak tahu bernamaskara pada Sang Buddha.
Melihat sikap Hua
Jie, Huan Yu menyadari rintangan karma sahabatnya itu terlampau berat, maka itu
memohon pada Buddha Kasyapa agar berkenan membabarkan Dharma sehingga Hua Jie
dapat tercerahkan.
Buddha Kasyapa
sangat ber-Maitri Karuna, lalu membabarkan Dharma sehingga Hua Jie jadi
tercerahkan, setelah tercerahkan barulah tahu bernamaskara pada Buddha.
Usai itu mereka
pulang dengan hati yang penuh sukacita, di benak mereka timbul niat untuk
meninggalkan keduniawian, menjadi siswa Buddha Kasyapa, menjadi anggota Sangha
belajar Ajaran Buddha.
Hua Jie berkata,
saya boleh menjadi Bhiksu, apa alasannya? Oleh karena dia tidak punya
tanggungan lagi, Hua Jie berkata saya seharusnya jadi Sramana.
Buddha Kasyapa menerima Hua Jie jadi siswaNya,
menahbiskan dan membuat ramalan pencapaian KeBuddhaan untuknya, Sang Buddha
berkata, kelak pada seratus juta tahun kemudian, anda akan terlahir di Surga
Tusita, kemudian turun ke dunia mencapai KeBuddhaan.
Huan Yu berkata,
jalinan jodohku tidak seunggul Hua Jie, saya masih punya tanggungan, masih ada
Ayahbunda yang sudah lansia, perlu dijaga, meskipun saya berniat meninggalkan
keduniawian, tetapi jodoh tidak mencukupi.
Tetapi Hua Jie
dapat belajar Ajaran Buddha, dapat meninggalkan keduniawian adalah berkat
nasehat dari Huan Yu.
Buddha Sakyamuni
membabarkan : “Apakah kalian tahu siapakah Huan Yu?”. Yakni sekarang adalah
Ananda, lantas siapakah Hua Jie? Hua Jie adalah Saya sendiri.
Ternyata Buddha
Sakyamuni dan Ananda sudah bersahabat sejak masa kehidupan lampau, hari ini
Buddha Sakyamuni dapat mencapai KeBuddhaan, ini juga berkat motivasi dari
Ananda pada era Buddha Kasyapa, makanya Buddha Sakyamuni dapat terlebih dulu
menjadi Buddha, sementara itu Ananda jadi siswaNya, menjadi dayaka
(pendamping)-Nya.
Nama
sutra ini adalah “Sutra Pertanyaan Ananda Tentang Balasan Baik dan Buruk dari Belajar
Buddha Dharma”,
lihatlah hubungan Buddha Sakyamuni dan Ananda bukan hanya satu masa kehidupan
saja, tetapi kehidupan demi kehidupan.
Kita mengetahui
bahwa hubungan Buddha Sakyamuni dan Ananda adalah kehidupan demi kehidupan. Demikian
pula sanak keluarga yang berada di hadapan kita, Ayahbunda kita, suami/istri
dan putra-putri, para senior, sahabat, bukanlah sebuah kebetulan, namun juga
merupakan hubungan yang terjalin selama kelahiran demi kelahiran.
Kadang kala kita
baru bersua dengan seseorang untuk pertama kalinya, namun sudah terasa begitu
akrab dan dekat.
Demikianlah para
makhluk yang tersesat, begitu bertumimbal lahir, semua peristiwa yang dialami
pada masa kehidupan lampau dilupakan hingga sebersih-bersihnya.
Sang Buddha
memiliki enam jenis kemampuan gaib dengan sempurna, Buddha memiliki mata Dewa,
juga kemampuan mengetahui masa kehidupan lampau dari semua makhluk.
Dipetik dari : Ceramah Master Chin Kung
Judul : Sutra Pertanyaan Ananda Tentang Balasan Baik dan Buruk dari
Belajar Buddha Dharma
Serial : 04
Tahun : 1982
Kode Artikel : 15-006-0004
淨空老法師開示節錄 :
生生世世的關係
過去佛在世的時候跟我們講過一個故事,這是經典上所說的。佛講在迦葉佛的時候,這都是古佛,都在釋迦牟尼佛之前,迦葉佛的時候,有一個做陶器的人家,他的名字叫歡豫。這個人非常仁慈、很和愛,非常孝順,人很賢明,所以這個地方上的人對他都非常的稱讚,也都很推崇他、尊敬他。在同一個地區有一個修行人,這個修行人是一個梵志的兒子,梵志是印度修行人的通稱,他的名字叫華結。這兩個人交情非常之厚,勝過自己親兄弟。有一天他們一塊在水邊洗澡,看到一棵大樹,歡豫就說,聽說迦葉佛在這個地方,我們應當去拜佛。就跟他講,佛不常出現在世間,所謂是人身難得,佛法難聞。這是歡豫提議的,迦葉佛在那裡,我們兩個人一道到那裡去拜佛,就帶他到佛前面。到了迦葉佛的場所,到達的時候歡豫就頂禮拜佛,向佛請法,而華結站在一邊,也不理會,也不曉得去禮拜。歡豫看到他這個樣子,業障太重,就求佛講講開示使他開悟。迦葉佛非常的慈悲,就說法開示,華結開悟了,悟了之後這才來拜佛。
這兩個人歡歡喜喜回去以後,兩個人就想,我們還是出家好了,我們跟佛做弟子,我們出家學佛去。華結就說我可以出家,為什麼?他沒有什麼牽累,他說我應當為沙門。歡豫就把他這個願望跟迦葉佛說了,迦葉佛就給他授記,給他剃度,給他受戒,告訴他說,你在億歲之後,就是一億年以後,你會生在兜率天,再下降到世間來成佛。歡豫說我因緣緣分不如你,我家裡還有年老的父親、母親沒有人照顧,我雖然想出家,但是緣分不夠。但是華結之能夠學佛、之能夠出家都是他這個好友勸他、幫助他的,經上釋迦牟尼佛就告訴我們,他說歡豫是什麼人?就是現在的阿難,華結是誰?華結就是我自己。說明了他們在過去生中是好朋友,他今天能夠成佛,在迦葉佛的時候得阿難的幫助很大,所以他先成佛,阿難反而變成他的弟子,為他的侍者。我們這個經是《阿難問事佛吉凶經》,你看佛跟阿難的關係是生生世世的關係,不是一生的關係,而是生生世世的關係,像這種情形我們都要曉得。
我們曉得佛跟阿難是生生世世的關係,我們眼前所見到的親人,我們的父母、妻子、兒女、師長、同學、朋友,不偶然,也是生生世世的關係。所以要是一旦覺悟了,肯定了這是生生世世的關係,好像交情突然又不曉得厚了多少倍,又不知道親切了多少倍。眾生的確是迷惑顛倒,一投胎,把過去生中的事情忘得一乾二淨。佛有六通,佛有天眼、有宿命通,一切眾生生生世世的情形他老人家都知道的清清楚楚。
文摘恭錄 — 阿難問事佛吉凶經 (第四集) 1982 台灣景美華藏圖書館 檔名:15-006-0004