Wednesday 21 June 2017

Mengapa Harus Memilih Alam Sukhavati


Tanya :
Bodhisattva Maitreya adalah calon Buddha, kelak giliranNya mencapai KeBuddhaan di alam saha. Asalkan berhasil mengamalkan Sepuluh Kebajikan dengan nilai sempurna, maka dapat terlahir di Surga Tusita bersua dengan Bodhisattva Maitreya, kemudian tiba pada waktunya dapat mengikuti Bodhisattva Maitreya lahir ke dunia, di dalam “Tiga Persamuan Nagapuspa”, mencapai tingkat kesucian. Jadi buat apa lagi harus bertekad terlahir ke Tanah Suci Sukhavati?

Master Zhizhe dari Aliran Tiantai menjawab :
Baik terlahir ke Tanah Suci Sukhavati maupun terlahir ke Surga Tusita, juga dapat dalam waktu sehari bertemu Buddha mendengar pembabaran Dharma. Kedua kondisi ini sekilas tampaknya mirip, tetapi bila dibandingkan dengan seksama, maka perbedaannya besar sekali. Mari kita bahas dari dua sisi.

Yang pertama, meskipun berhasil mengamalkan Sepuluh Kebajikan, ditakutkan belum tentu dapat terlahir ke Surga Tusita. Apa alasannya? Oleh karena di dalam “Mi-le-shang-sheng-jing (Sutra tentang terlahirnya Bodhisattva Maitreya ke Surga Tusita)”, tercantum bahwa “Harus melatih beragam jenis samadhi, harus dapat memasuki secara mendalam Samyaktva-niyatarasi, barulah dapat terlahir di Surga Tusita”.

Catatan tambahan : 
Samyaktva-niyatarasi adalah kondisi batin yang tidak mundur lagi dari pencapaian KeBuddhaan.


Selain ini tidak ada cara penjemputan yang praktis lagi, maka itu tidak sebanding dengan Buddha Amitabha yang menggunakan kekuatan tekadNya dan kekuatan cahayaNya, menuntun para praktisi pelafal Amituofo.

Lagi pula Buddha Sakyamuni juga membabarkan tentang kelahiran pada sembilan tingkatan Bunga Teratai sebagai cara penjemputan yang praktis, bahkan Sang Buddha menasehati semua makhluk supaya bertekad terlahir di Negeri Buddha Amitabha.

Asalkan para makhluk bersedia melafal Amituofo, sempurna akan keyakinan dan tekad, maka pasti terlahir ke Alam Sukhavati. Ibarat 2 insan yang saling merindukan di dunia ini, asalkan ada peluang bersua maka pasti bisa bersatu kembali.

Yang kedua, Surga Tusita termasuk dalam Kamaloka, para Dewa yang melatih diri di sana, yang mengalami kemerosotan batin itu jumlahnya sangat banyak. Bahkan di sana juga ada kaum hawanya, ini merupakan lingkungan yang akan menambah Lima Nafsu (harta, rupa, ketenaran, makanan, tidur) si praktisi.    

Lagi pula, Dewi-dewi berparas jelita, sehingga para Dewa mudah dihanyutkan dan tenggelam dalam lautan nafsu cinta, tidak sanggup membebaskan belenggu ini.

Maka itu, Surga Tusita tidak bisa dibandingkan dengan Tanah Suci Sukhavati, di Negeri Buddha Amitabha, baik air yang mengalir, burung-burung jelmaan, pepohonan bahkan semilir angin, semua ini dapat mengeluarkan suara yang mengumandangkan Buddha Dharma, agar praktisi yang mendengarnya segera membangkitkan pikiran benar, segera membangkitkan hati yang melafal Amituofo dan membangkitkan Bodhicitta, kekotoran batin segera lenyap.   

Di sana tidak ada kaum hawa dan praktisi Hinayana, seluruhnya adalah praktisi Mahayana. Maka itu, para penduduk Alam Sukhavati, kekotoran batin dan karma buruknya takkan timbul. Pada akhirnya dapat mencapai Anutpattika-dharma-ksanti.

Kalau dibandingkan antara keduanya, maka keunggulan dan kekurangan yang dimiliki, dengan melihat saja sudah jelas, apakah masih perlu diragukan?

Lagi pula, ketika Buddha Sakyamuni membabarkan Dharma di dunia ini, orang-orang yang bertemu dengan Sang Buddha tetapi tidak mencapai kesucian, jumlahnya bagaikan butiran pasir di Sungai Gangga. Kelak ketika Buddha Maitreya membabarkan Dharma di dunia ini, juga sama halnya, orang yang bertemu dengan Sang Buddha tetapi tidak mencapai kesucian, jumlahnya juga banyak.    

Maka itu tidak bisa dibandingkan dengan Tanah Suci Sukhavati, asalkan berhasil terlahir ke Alam Sukhavati maka semuanya mencapai Anutpattika-dharma-ksanti. Takkan ada satupun yang bakal jatuh ke tiga alam rendah, yang dibelenggu oleh karma samsara.

Di dalam legenda India terdapat sebuah kisah. Ada tiga orang Bodhisattva, yang pertama bernama Wu-zhuo, yang kedua bernama Shi-qin, yang ketiga namanya Shi Zi-jue.

Mereka bertiga saling mengikat janji untuk terlahir ke Surga Tusita bagian dalam, bersua dengan Bodhisattva Maitreya, siapa yang terlebih dulu meninggal dunia dan setelah bersua dengan Bodhisattva Maitreya, harus pulang memberitahu rekan-rekan lainnya yang masih hidup.

Akhirnya Shi Zi-jue meninggal dunia, tetapi bertahun-tahun sudah berlalu, tidak ada kabarnya sama sekali. Kemudian Shi-qin juga akan meninggal dunia, saat menjelang ajalnya, Wu-zhuo berpesan padanya : “Setelah anda bertemu dengan Bodhisattva Maitreya, harus segera pulang beri tahu saya ya”.    

Akhirnya tiga tahun kemudian Shi-qin baru kembali memberi kabar pada Wu-zhuo.

Wu-zhuo bertanya padanya : “Kenapa perginya begitu lama baru kembali?”

Shi-qin menjawab : “Setelah saya sampai di Surga Tusita, hanya sempat mendengar satu sesi pembabaran Dharma dari Bodhisattva Maitreya, setelah mengelilingi dan bernamaskara minta permisi padaNya, saya segera pulang kembali memberitahu padamu. Oleh karena waktu di sana sangat panjang, makanya di sini sudah berlalu tiga tahun lamanya”.  

Wu-zhuo bertanya lagi : “Shi Zi-jue ada di mana sekarang?” 

Shi-qin menjawab : “Shi Zi-jue sedang menikmati kesenangan surgawi, dia tenggelam dan tersesat ke dalam Lima Nafsu, hanya berada di bagian luar Surga Tusita, maka itu hingga saat sekarang masih juga tak berjodoh bertemu dengan Bodhisattva Maitreya”.  

Dari sini dapat diketahui bahwa Bodhisattva kecil yang terlahir di sana, masih bisa tenggelam dalam Lima Nafsu, apalagi orang awam? Maka itu praktisi sekalian mesti bertekad terlahir di Tanah Suci Sukhavati, di sana pasti dapat mencapai ketidakmunduran, jadi tidak sepantasnya mempunyai niat terlahir di Surga Tusita.





問:彌勒菩薩是補位佛,下次就輪到他在娑婆世界成佛。只要修成上品的十善法,就能生到兜率天見到彌勒菩薩,然後可以跟隨彌勒菩薩下生人間,在龍華三會中,就能證得聖果。何必要求生西方的淨土呢?

天臺智者大師答:求生西方與求生兜率,都能在一日之間聞道見佛,這兩種情形,大致上看起來似乎很相似,不過仔細比較一下的話,就大有優劣之別了。現在且分兩方面來講。

首先,就算能夠修十善法,恐怕也未必能往生。何以見得呢?因為彌勒上生經上說:「要修行眾多的三昧,要深深的進入正定聚,才能夠往生。」此外並沒有其他方便的接引,所以比不上阿彌陀佛用本願力和光明力,攝取念佛的眾生。而且釋迦牟尼佛又講九品往生的方便接引法門,殷勤的勸眾生往生彼土。只要眾生能念彌陀佛,機感相應就能往生。好比世間互相戀慕的兩人,只要有機會相見,必然一拍即合。

其次兜率天宮屬於欲界,在那兒修行的諸天退步的很多。而且那兒又有女人,這些都是讓修行者增長貪愛五欲的環境。再說天女極美。諸天容易被迷惑而沈迷欲愛不能自拔。所以兜率天不如西方淨土,極樂世界的流水鳥雀樹林風聲樂音,全都在說法,能提起眾生正念,使眾人生起念佛之心及發菩提心,而伏滅煩惱。那兒又無女人及小乘人,全部是大乘行者。因此,那兒的眾生煩惱惡業都不會起來,最後就能修到無生忍之位。兩相比較之下,優劣一眼就看出來,還須要懷疑嗎?

而且釋迦佛在世的時候,見到佛而沒有證聖果的人多如恒河沙數。將來彌勒佛出世也一樣,見到佛而沒有證到聖果的大有人在。因此比不上彌陀的淨土,只要能往生,統統都能證到無生忍。不會有任何一個人墮落到三界,被生死之業所束縛的。

印度的傳記裏,有這麼一則故事。曾經有三位菩薩,一位叫無著,一位叫世親,一位叫師子覺。他們三人相約要往生兜率內院見彌勒菩薩,先死的人見到彌勒菩薩後,要回來告訴世間還活著的人。後來師子覺死了,結果很多年都沒見到回來通報。接著世親也不行了,臨終前,無著就叮嚀他說:「你見到彌勒菩薩之後,要馬上回來告訴我呀。」結果世親去了三年之後才來相告。

無著就問他:「怎麼去那麼久才回來呢?」

世親回答說:「我到了兜率天,只聽彌勒菩薩一坐說法而已,旋繞禮畢之後,我就馬上回來告訴你了。因為那裏的日子長之故,所以這裏就已經三年了。」

無著又問:「師子覺現在在那裏呀?」

世親回答說:「師子覺去享受天樂去了,他沈迷在五欲裏,只能當彌勒菩薩的外眷屬,因此到目前為止,都還無緣見到彌勒菩薩。」

由此可知,小菩薩生到那兒,還會沈迷五欲,何況是凡夫呢?因此大家一定要發願往生西方,在那兒一定能證得不退,所以不應該求生兜率天呀。


Tuesday 20 June 2017

Ceramah Venerable Ding Hong



Tanya Jawab Tentang Bodhisattva Maitreya

Tanya :
Ketika mengikuti kebaktian di vihara, melantunkan gatha sampai pada bait “Semoga bersua pada Tiga Persamuan Nagapuspa, membabarkan Dharma Sejati”, apa maknanya?

Venerable Ding Hong Menjawab :
Tiga Persamuan Nagapuspa adalah membahas tentang Bodhisattva Maitreya yang kelak akan lahir ke dunia mencapai KeBuddhaan, dengan gelar Buddha Maitreya. Bodhisattva Maitreya memiliki pahala yang sangat besar, dalam menyelamatkan para makhluk tidak begitu bersusah payah, tidak serupa dengan Guru Pembimbing kita yakni Buddha Sakyamuni, membabarkan Dharma hingga 49 tahun lamanya, lebih dari 300 persamuan.      

Tentunya Buddha Sakyamuni takkan merasa capek, Sang Buddha tidak memiliki niat pikiran, bagaimana mungkin bisa merasa bersusah payah? Sedangkan bagi kita yang awam ini, melihat Sang Buddha begitu lelah, siang malam sibuk membabarkan Dharma.

Lihatlah guru kita, Master Chin Kung, sehari memberi ceramah selama 4 jam, kita yang awam ini, melihat beliau begitu bersusah payah. Ini dikarenakan akar kebijaksanaan kita yang tumpul, pahala juga kecil, lagi pula rintangan karma kita begitu berat, sehingga harus merepotkan para Buddha dan Bodhisattva setiap hari giat berusaha untuk memberi ceramah Dharma, menyelamatkan diri kita.  

Tetapi para makhluk yang diselamatkan oleh Bodhisattva Maitreya memiliki akar kebijaksanaan yang tajam, rintangan karma yang amat ringan, pahala juga sangat besar, makanya hanya perlu membabarkan Dharma sebanyak tiga persamuan.  Dalam “Tiga Persamuan Nagapuspa”, seluruh makhluk yang berjodoh dengan Buddha memperoleh penyelamatan.

Maka itu di sini dikatakan bahwa “Semoga bersua pada Tiga Persamuan Nagapuspa”, adalah berharap kelak ketika Bodhisattva Maitreya lahir ke dunia mencapai KeBuddhaan, kita dapat ikut menghadiri tiga persamuan tersebut, menjadi pengikut Buddha Maitreya, mendengar pembabaran DharmaNya.

Tetapi setelah kita terlahir ke Tanah Suci Sukhavati, kemudian bertekad kembali lagi untuk menyelamatkan makhluk lainnya, maka status kita sudah tidak sama lagi, status kita telah menjadi Bodhisattva Avaivartika. Maka itu dalam “Tiga Persamuan Nagapuspa”, status kita bukanlah orang awam, kita membantu Buddha Maitreya menyelamatkan para makhluk.  

Jadi kita datang kembali dari Alam Sukhavati, sekarang kita memiliki tekad begini, kelak bersua di “Tiga Persamuan Nagapuspa”. Andaikata anda sekarang tidak terlahir ke Alam Sukhavati, maka anda mungkin tidak berdaya bersua dalam persamuan tersebut. Oleh karena saat itu anda entah ada di alam mana sedang menjalani siksaan, maka itu terlebih dulu anda mesti berhasil terlahir di Alam Sukhavati.

“Membabarkan Dharma Sejati”, yakni membahas setelah Bodhisattva Maitreya mencapai KeBuddhaan, akan memutar roda Dharma, membabarkan Dharma Sejati. Lantas Pintu Dharma mana saja yang akan dibabarkan oleh Buddha Maitreya nantinya? Saya katakan pada hadirin sekalian, Buddha Maitreya akan membabarkan Pintu Dharma Tanah Suci, menasehati seluruh hadirin di persamuan agar melafal Amituofo bertekad lahir ke Alam Sukhavati di penjuru barat.  

Lantas anda bertanya pula, bagaimana saya bisa tahu dan begitu memastikannya? Ya, saya begitu yakin dan pasti. Apa alasannya? Ada beberapa poin, yakni yang pertama adalah Bodhisattva Maitreya sewaktu menghadiri Persamuan di Gunung Grdhrakuta, langsung mewarisi Pintu Dharma Tanah Suci dari Buddha Sakyamuni. Di dalam “Sutra Usia Tanpa Batas” hal ini diungkapkan dengan sangat jelas. Ada dua sosok utama dalam “Sutra Usia Tanpa Batas”, yang pertama adalah Y.A.Ananda, yang kedua adalah Bodhisattva Maitreya, bahkan Buddha Sakyamuni langsung mewariskan Pintu Dharma Tanah Suci kepada Bodhisattva Maitreya, berpesan agar menyebarluaskannya.

Maka itu, Bodhisattva Maitreya harus memikul tanggung jawab ini, misi untuk menyebarluaskan Pintu Dharma Tanah Suci, misi ini merupakan patra dan jubah yang diwariskan Buddha Sakyamuni kepada Bodhisattva Maitreya.

Buddha Sakyamuni merupakan Buddha di urutan ke-4 dari Bhadrakalpa, Bodhisattva Maitreya berada di urutan ke-5. Jubah dan patra Buddha akan diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya, sampai ketika Bodhisattva Maitreya mencapai KeBuddhaan nanti, apakah mungkin Beliau takkan membabarkan Pintu Dharma Tanah Suci? Mustahil!

Andaikata Buddha Maitreya tidak membabarkan Pintu Dharma Tanah Suci, maka Beliau telah mengabaikan tanggung jawab yang telah diserahkan Buddha Sakyamuni kepadanya.

Lagi pula Bodhisattva Maitreya juga senantiasa berkunjung ke Alam Sukhavati, jodohNya dengan Alam Sukhavati telah sedemikian mendalamnya. Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Di dalam “Avatamsaka Sutra Bab Pelaksanaan Tekad Bodhisattva Samantabhadra” tercantum bahwa ketika kita sampai di Alam Sukhavati, langsung bisa bersua dengan Bodhisattva Maitreya. Maka itu apabila kita ingin bersua dengan Bodhisattva Maitreya, sampai di Alam Sukhavati sudah bisa bertemu denganNya.    

Sampai saat berlangsungnya “Tiga Persamuan Nagapuspa”, tubuh jelmaan Bodhisattva Maitreya masih ada di Alam Sukhavati, Beliau akan mengundangmu ikut menghadiri “Tiga Persamuan Nagapuspa”, maka anda sudah dapat mewujudkan “Semoga bersua pada Tiga Persamuan Nagapuspa, mendengar Buddha Maitreya membabarkan Pintu Dharma Tanah Suci”.     

Apalagi Pintu Dharma Pelafalan Amituofo dibabarkan oleh para Buddha di sepuluh penjuru, tidak ada satupun Buddha yang tidak membabarkan Pintu Dharma Tanah Suci, demikian pula dengan Buddha Maitreya juga tak terkecuali.

Maka itu kita sungguh beruntung pada satu masa kehidupan ini, telah memperoleh Dharma Sejati yang akan dibabarkan Buddha Maitreya dalam “Tiga Persamuan Nagapuspa” kelak, anda tidak perlu menunggu hingga begitu lama, di dalam “Tiga Persamuan Nagapuspa” barulah berkesempatan mendengar pembabaran Pintu Dharma Tanah Suci, sekarang juga anda telah berhasil memperolehnya.

Anda hanya perlu membangkitkan ketulusan melafal Amituofo bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, sampai di Alam Sukhavati, ketika waktunya tiba, anda akan turun ke dunia ini berbarengan dengan Bodhisattva Maitreya, bahkan anda merupakan saudara seperguruan dengan Bodhisattva Maitreya. Mengapa demikian?

Oleh karena Bodhisattva Maitreya di Alam Sukhavati juga merupakan siswa Buddha Amitabha, setelah anda terlahir di Alam Sukhavati, anda juga merupakan siswa Buddha Amitabha, jadi hubungan anda dengan Bodhisattva Maitreya adalah saudara seperguruan. Turun ke dunia nantinya, anda akan mendukung dan membantu mewujudkan misi kakak seperguruan anda yakni Buddha Maitreya.

Jadi buat apa anda harus ikut-ikutan dengan mereka, menunggu waktu hingga sekian lama demi ikut menghadiri “Tiga Persamuan Nagapuspa” barulah berkesempatan mendengar pembabaran Dharma, mereka-mereka itu akan menjadi siswa Buddha Maitreya, jadi merupakan junior anda, cobalah pikirkan, betapa beruntungnya kita-kita ini. Bersua dengan Pintu Dharma Tanah Suci, jangan sampai terlewatkan begitu saja, pada satu masa kehidupan ini juga MESTI terlahir ke Alam Sukhavati.

Petikan Ceramah Venerable Ding Hong
Judul : Pokok Bahasan Melatih Diri dan Kehidupan Keseharian
Serial ke-154
Tanggal : 31 Maret 2012





定弘法師解答:龍華三會是講彌勒菩薩當來下生成佛,彌勒尊佛。他老人家福報特別大,度眾生沒那麼辛苦,不像咱們的本師釋迦牟尼佛,講經說法四十九年,說法三百餘會挺辛苦的。當然佛本身他不辛苦,他沒有念頭,他怎麼會辛苦?我們凡夫看他挺辛苦的,一天到晚都在講經。你看像我們師父上人一天講四個小時,我們覺得他很辛苦。這是什麼?這個世間眾生根基陋劣,福報微小,而且什麼?業障深重,勞累佛菩薩非常辛苦、非常的努力來講經說法、來度我們。但是這個彌勒菩薩他所感召的眾生那根性都很利,業障很輕,福報很大,所以只需要講三會,龍華三會全得度。所以這裡講,「龍華三會願相逢」,是希望我們將來彌勒菩薩下生成佛的時候,我們也一起來參與法會,做彌勒菩薩的影響眾,我們也來聽經,帶動大家一起來聽經聞法。但是我們現在往生西方極樂世界之後,那個時候乘願再來,那身分就不同,我們的身分是阿惟越致菩薩。所以在彌勒菩薩這個法會上,我們不是凡夫,我們是幫助彌勒菩薩來度眾生。所以我們從極樂世界再來,我們現在有這個願,將來在龍華三會上相逢。如果你現在不往生,那你就可能沒辦法相逢,到時候不知道你在哪一道受苦,所以一定要先往生。

「演說法真宗」,就是講彌勒菩薩成佛了,講經說法,講的法真宗。那我們問彌勒佛彌勒尊佛到時候會講什麼法門?我先告訴大家就是講淨土法門,勸導這與會大眾念阿彌陀佛求生西方極樂世界。那你說你怎麼知道,你能肯定嗎?我能肯定。什麼原因?有幾條。第一個,彌勒菩薩,你看在靈山會上直接承傳釋迦牟尼佛的淨土法門。我們讀《無量壽經》讀得很清楚,《無量壽經》兩位當機眾,一位是阿難尊者,一位是彌勒菩薩,而且釋迦牟尼佛親自將淨土法門付囑給彌勒菩薩,付囑流通,所以彌勒菩薩就要承擔起流通淨土法門的使命,這是世尊給他的衣缽。釋迦牟尼佛是第四尊佛,賢劫第四尊佛,彌勒菩薩是第五尊佛,這個衣缽傳承下去,到彌勒菩薩成佛的時候他能不講淨土法門嗎?不講淨土法門就對不起世尊這個衣缽的傳授。況且彌勒菩薩他也常常到西方極樂世界,跟極樂世界緣特別深。何以見得?《普賢菩薩行願品》裡頭講到,我們到了極樂世界,現前就見到彌勒菩薩。所以我們想見彌勒菩薩,到西方極樂世界就能見到。

到了龍華三會的時候,彌勒菩薩的分身還在極樂世界,他會邀請你一起到龍華三會,你就龍華三會願相逢,聽彌勒菩薩演說淨土法真宗。更何況這個法門十方諸佛都宣說,哪一尊佛不宣說淨土法門?彌勒菩薩,彌勒尊佛能例外嗎?所以我們很幸運這一生已經獲得了龍華三會的法真宗,你不用等那麼久到龍華三會才聽這個法,現在已經得到了。你就老實念阿彌陀佛求生西方,到時候你跟彌勒菩薩一起下凡,那個時候你們是倆師兄弟,他是你的師兄,你是他師弟。為什麼?因為彌勒菩薩在西方極樂世界,他是阿彌陀佛的學生,你現在到西方極樂世界,你也是阿彌陀佛的學生,你看你倆是師兄弟的關係。下了凡間,你是幫助他老人家來成佛,輩分都不一樣。他們等到龍華三會才聽法的,那是彌勒菩薩的學生,比你晚一輩的,你想想咱們多幸運。遇到淨土法門,可千萬千萬不能錯過,這一生一定要往生西方。


恭錄自《修行与生活座談會》第154
2012/3/31


Benih Sebab dan Buah Akibat dari Tiga Persamuan Nagapuspa




Tiga Persamuan Nagapuspa
(Tiga Pesamuan Agung Pembabaran Dharma Buddha Maitreya)

Benih Sebab dan Buah Akibat dari Tiga Persamuan Nagapuspa :
Para makhluk di jaman berakhirnya Dharma, setiap praktisi yang ber-sarana (berlindung) pada Buddha Sakyamuni maka juga serupa dengan ber-sarana pada Buddha Maitreya, kelak di dalam “Tiga Persamuan Nagapuspa”, seluruhnya memperoleh ramalan pencapaian KeBuddhaan.

Lantas bagaimana pembagian dari Tiga Pesamuan Agung Pembabaran Dharma Buddha Maitreya tersebut? Pada masa berlangsungnya Dharma Buddha Sakyamuni, ada makhluk yang berjodoh dengan Buddha Dharma dengan mendalam, ada pula yang dangkal, dan ada pula yang sedang-sedang.

Mereka yang berjodoh dengan Buddha Dharma secara mendalam akan menghadiri Persamuan Pertama; yang sedang-sedang akan menghadiri Persamuan Kedua; yang jodohnya dangkal akan menghadiri Persamuan Ketiga.

Persamuan Pertama :
Mengamalkan Enam Paramita, membangkitkan keyakinan hati yang benar terhadap Ajaran Mahayana, mencapai pencerahan pada Persamuan Nagapuspa yang pertama.
Di dalam Dharma Buddha Sakyamuni, oleh karena memiliki pemahaman yang mendalam sehingga membangkitkan keyakinan yang kokoh, mampu membangkitkan keyakinan hati yang benar terhadap Ajaran Mahayana, mengamalkan Enam Paramita, mencapai tingkatan Bodhisattva Mahayana.   

Tak peduli pria maupun wanita, tua maupun muda, kaya atau miskin, asalkan selama masa berlangsungnya Dharma Buddha Sakyamuni, mampu membangkitkan keyakinan hati yang benar terhadap Ajaran Mahayana, mengamalkan Enam Paramita, sehingga praktisi ini saat menjelang ajal, pasti terlahir di bagian dalam Surga Tusita, belajar pada Bodhisattva Maitreya, menerima dan mengamalkannya; kelak mengikuti Bodhisattva Maitreya turun dari Surga Tusita dan lahir ke dunia, mendengar pembabaran Dharma dan mengamalkannya, dan mencapai pencerahan pada Persamuan Pertama.    
  
Persamuan Kedua :
Mengamalkan Trisarana dan Lima Sila sehingga pada Persamuan Kedua berhasil melampaui orang awam memasuki arus kesucian mencapai pencerahan

Para makhluk yang berada pada masa berlangsungnya Dharma Buddha Sakyamuni, yang juga memiliki keyakinan hati yang tetap, mengambil Visudhi Trisarana, meskipun tidak membangkitkan hati Mahayana, mengamalkan Enam Paramita, namun oleh karena memiliki keyakinan hati yang tetap, suka berbuat baik dan berdana, mengamalkan Trisarana dan Lima Sila, oleh karena mengamalkan Trisarana dan keyakinan hati terhadap Ajaran Buddha dan Triratna, dan juga telah resmi menjadi siswa Triratna, oleh karena mengamalkan Lima Sila sehingga menjadi manusia beretika-moral di dunia ini, maka itu, walaupun tidak berpeluang menghadiri Persamuan Pertama yang terunggul dan menakjubkan, namun pada Persamuan Kedua ini, mereka juga berkesempatan mendengar pembabaran Dharma langsung dari Buddha Maitreya lalu melatih diri, melampaui orang awam memasuki arus kesucian.   

Trisarana :
Berlindung pada Buddha,
Berlindung pada Dharma,
Berlindung pada Sangha.

Lima Sila :
1. Tidak membunuh
2. Tidak mencuri
3. Tidak berzinah
4. Tidak berdusta
5. Tidak minum arak

Persamuan Ketiga :
Persamuan Ketiga menyelamatkan para makhluk yang tak terhingga jumlahnya, mereka yang berjodoh dengan Buddha, seluruhnya memperoleh penyelamatan.

Dalam masa berlangsungnya Dharma Buddha Sakyamuni, asalkan berjodoh dengan Buddha Dharma, meskipun cuma membangkitkan sebersit niat baik, bersukacita mendengar Buddha Dharma, atau beranjali, bernamaskara, atau yang menyebut Namo Buddhaya satu kali saja, bahkan menjalin jodoh tanpa disadari, contohnya masuk ke vihara lalu memberi penghormatan pada rupang Buddha, melafal nama Buddha, membaca gatha, atau yang melihat dan mendengar hal-hal yang berkaitan dengan Buddha, Dharma dan Sangha yang merupakan Tiga Mustika (Triratna); bahkan bagi yang melihat Triratna lalu muncul ketidakyakinan hati, hati yang tidak sudi, hati yang meremehkan, juga karena alasan ini sehingga menjalin jodoh dengan Buddha Dharma; baik bagi yang yakin atau tidak yakin, yang menghormati maupun tidak menghormati, asalkan mereka yang berada pada masa berlangsungnya Dharma Buddha Sakyamuni terjadi hubungan dengan Buddha Dharma, terhadap mereka semuanya ini, Buddha Sakyamuni telah berpesan pada Bodhisattva Maitreya, kelak semuanya dapat menghadiri dan memperoleh ramalan pencapaian KeBuddhaan dalam Tiga Persamuan Nagapuspa.

Bagi anggota Sangha yang merupakan pengikut Agama Buddha, contohnya siswa Buddha Sakyamuni tetapi melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Buddha Dharma, merusak Buddha Dharma, menfitnah Buddha Dharma, menciptakan berbagai karma buruk, asalkan kelak dapat mendengar nama Buddha Maitreya, atau melihat dan mendengar langsung pembabaran Dharma di Tiga Persamuan Nagapuspa, timbul perasaan suka cita, seluruh karma buruk masa lampaunya jadi mencair dan sirna, mencapai pencerahan dan memperoleh penyelamatan; maka itu dapat diketahui bahwa Tiga Persamuan Nagapuspa menyelamatkan para makhluk tak terhingga dan tak terhitung.  


龍華三會的『因』、『果』:
末法的眾生,凡是在釋迦佛法中生關係者,皆與彌勒佛發生關係,將來龍華三會皆得受記作佛。 但是龍華有三會,到底怎樣分判呢?即是在釋迦牟尼佛法中 發生關係有深淺、大小、勝劣而決定了。其關係深大而勝者,則赴初會;其次則赴二會;其淺小而劣者 則赴三會。

第一會
修持六度發大心 龍華初會得勝果
在釋迦佛法中,由深刻的了解而起堅固的信仰,能起大乘正信之心,修大乘六波羅蜜行,即得大乘菩薩之果。六波羅蜜即六度,無論其男女、老幼、富貴、貧賤,倘能於釋迦佛法中起大乘正信心,修大乘六度正信行,則此生臨終,必得上生兜率內院,覲近彌勒如來,依教奉行;將來亦隨彌勒如來下生,聞法起行,而得初會正果。

第二會
三皈五戒赴二會 超凡入聖証勝果
眾生在釋迦佛法中亦能決定信心,皈依三寶,雖不發大乘心,修六 度行而因信仰決定,樂善好施,守持三皈五戒,由三皈而對佛教三寶信仰心,而成為三寶第子,由遵持五戒成為人類中有道德者,故雖不 能赴勝妙的龍華初會,而於二會亦得聞 法修行,超凡入聖。

三皈:皈依佛、皈依法、皈依僧
五戒:不殺生、不盜偷、不邪淫、不妄語、不飲酒。

第三會
三會度眾無量數 與佛有緣皆得度
在釋迦佛法中,凡是與佛法稍生關係者,如偶起一念善心、歡喜心、或合十、禮拜、或 一稱南無佛,乃至於遊嬉中無意生關係者,如入寺瞻禮佛像、念一佛、頌半 偈,無 論其為見聞佛法僧三寶者;甚至或見三寶生不信心,不願心,輕慢心者,亦由此而和佛法發生關係;若信不信,若敬不敬,凡在釋迦佛法中生關係者,皆以為佛所付託與彌勒 者;將來皆能赴龍華三會受記作佛。

若是出家佛教徒,即如釋迦佛弟子而違背佛法,破壞佛法,毀謗佛法,造種種惡業,只要將來能聞彌勒佛名,或見三會說法,生 一念歡喜心,往昔罪業皆悉冰消,而得證會解脫;是知龍華三會所度眾生無量無數。