Tiga Persamuan Nagapuspa
(Tiga Pesamuan Agung Pembabaran
Dharma Buddha Maitreya)
Benih Sebab dan Buah Akibat
dari Tiga Persamuan Nagapuspa :
Para makhluk di jaman
berakhirnya Dharma, setiap praktisi yang ber-sarana (berlindung) pada Buddha
Sakyamuni maka juga serupa dengan ber-sarana pada Buddha Maitreya, kelak di
dalam “Tiga Persamuan Nagapuspa”, seluruhnya memperoleh ramalan pencapaian
KeBuddhaan.
Lantas bagaimana pembagian
dari Tiga Pesamuan Agung Pembabaran Dharma Buddha Maitreya tersebut? Pada masa
berlangsungnya Dharma Buddha Sakyamuni, ada makhluk yang berjodoh dengan Buddha
Dharma dengan mendalam, ada pula yang dangkal, dan ada pula yang sedang-sedang.
Mereka yang berjodoh dengan
Buddha Dharma secara mendalam akan menghadiri Persamuan Pertama; yang
sedang-sedang akan menghadiri Persamuan Kedua; yang jodohnya dangkal akan menghadiri
Persamuan Ketiga.
Persamuan Pertama :
Mengamalkan
Enam Paramita, membangkitkan keyakinan hati yang benar terhadap Ajaran Mahayana,
mencapai pencerahan pada Persamuan Nagapuspa yang pertama.
Di dalam Dharma Buddha
Sakyamuni, oleh karena memiliki pemahaman yang mendalam sehingga membangkitkan
keyakinan yang kokoh, mampu membangkitkan keyakinan hati yang benar terhadap
Ajaran Mahayana, mengamalkan Enam Paramita, mencapai tingkatan Bodhisattva
Mahayana.
Tak peduli pria maupun
wanita, tua maupun muda, kaya atau miskin, asalkan selama masa berlangsungnya
Dharma Buddha Sakyamuni, mampu membangkitkan keyakinan hati yang benar terhadap
Ajaran Mahayana, mengamalkan Enam Paramita, sehingga praktisi ini saat menjelang
ajal, pasti terlahir di bagian dalam Surga Tusita, belajar pada Bodhisattva
Maitreya, menerima dan mengamalkannya; kelak mengikuti Bodhisattva Maitreya
turun dari Surga Tusita dan lahir ke dunia, mendengar pembabaran Dharma dan
mengamalkannya, dan mencapai pencerahan pada Persamuan Pertama.
Persamuan Kedua :
Mengamalkan
Trisarana dan Lima Sila sehingga pada Persamuan Kedua berhasil melampaui orang
awam memasuki arus kesucian mencapai pencerahan
Para makhluk yang berada
pada masa berlangsungnya Dharma Buddha Sakyamuni, yang juga memiliki keyakinan
hati yang tetap, mengambil Visudhi Trisarana, meskipun tidak membangkitkan hati
Mahayana, mengamalkan Enam Paramita, namun oleh karena memiliki keyakinan hati
yang tetap, suka berbuat baik dan berdana, mengamalkan Trisarana dan Lima Sila,
oleh karena mengamalkan Trisarana dan keyakinan hati terhadap Ajaran Buddha dan
Triratna, dan juga telah resmi menjadi siswa Triratna, oleh karena mengamalkan
Lima Sila sehingga menjadi manusia beretika-moral di dunia ini, maka itu,
walaupun tidak berpeluang menghadiri Persamuan Pertama yang terunggul dan
menakjubkan, namun pada Persamuan Kedua ini, mereka juga berkesempatan
mendengar pembabaran Dharma langsung dari Buddha Maitreya lalu melatih diri,
melampaui orang awam memasuki arus kesucian.
Trisarana :
Berlindung pada Buddha,
Berlindung pada Dharma,
Berlindung pada Sangha.
Lima Sila :
1. Tidak membunuh
2. Tidak mencuri
3. Tidak berzinah
4. Tidak berdusta
5. Tidak minum arak
Persamuan Ketiga :
Persamuan
Ketiga menyelamatkan para makhluk yang tak terhingga jumlahnya, mereka yang
berjodoh dengan Buddha, seluruhnya memperoleh penyelamatan.
Dalam masa berlangsungnya
Dharma Buddha Sakyamuni, asalkan berjodoh dengan Buddha Dharma, meskipun cuma
membangkitkan sebersit niat baik, bersukacita mendengar Buddha Dharma, atau
beranjali, bernamaskara, atau yang menyebut Namo Buddhaya satu kali saja, bahkan
menjalin jodoh tanpa disadari, contohnya masuk ke vihara lalu memberi
penghormatan pada rupang Buddha, melafal nama Buddha, membaca gatha, atau yang
melihat dan mendengar hal-hal yang berkaitan dengan Buddha, Dharma dan Sangha
yang merupakan Tiga Mustika (Triratna); bahkan bagi yang melihat Triratna lalu
muncul ketidakyakinan hati, hati yang tidak sudi, hati yang meremehkan, juga
karena alasan ini sehingga menjalin jodoh dengan Buddha Dharma; baik bagi yang
yakin atau tidak yakin, yang menghormati maupun tidak menghormati, asalkan
mereka yang berada pada masa berlangsungnya Dharma Buddha Sakyamuni terjadi hubungan
dengan Buddha Dharma, terhadap mereka semuanya ini, Buddha Sakyamuni telah
berpesan pada Bodhisattva Maitreya, kelak semuanya dapat menghadiri dan
memperoleh ramalan pencapaian KeBuddhaan dalam Tiga Persamuan Nagapuspa.
Bagi anggota Sangha yang
merupakan pengikut Agama Buddha, contohnya siswa Buddha Sakyamuni tetapi
melakukan hal-hal yang bertentangan dengan Buddha Dharma, merusak Buddha
Dharma, menfitnah Buddha Dharma, menciptakan berbagai karma buruk, asalkan
kelak dapat mendengar nama Buddha Maitreya, atau melihat dan mendengar langsung
pembabaran Dharma di Tiga Persamuan Nagapuspa, timbul perasaan suka cita,
seluruh karma buruk masa lampaunya jadi mencair dan sirna, mencapai pencerahan
dan memperoleh penyelamatan; maka itu dapat diketahui bahwa Tiga Persamuan
Nagapuspa menyelamatkan para makhluk tak terhingga dan tak terhitung.
龍華三會的『因』、『果』:
末法的眾生,凡是在釋迦佛法中生關係者,皆與彌勒佛發生關係,將來龍華三會皆得受記作佛。 但是龍華有三會,到底怎樣分判呢?即是在釋迦牟尼佛法中 發生關係有深淺、大小、勝劣而決定了。其關係深大而勝者,則赴初會;其次則赴二會;其淺小而劣者 則赴三會。
第一會
修持六度發大心 龍華初會得勝果
在釋迦佛法中,由深刻的了解而起堅固的信仰,能起大乘正信之心,修大乘六波羅蜜行,即得大乘菩薩之果。六波羅蜜即六度,無論其男女、老幼、富貴、貧賤,倘能於釋迦佛法中起大乘正信心,修大乘六度正信行,則此生臨終,必得上生兜率內院,覲近彌勒如來,依教奉行;將來亦隨彌勒如來下生,聞法起行,而得初會正果。
第二會
三皈五戒赴二會 超凡入聖証勝果
眾生在釋迦佛法中亦能決定信心,皈依三寶,雖不發大乘心,修六 度行而因信仰決定,樂善好施,守持三皈五戒,由三皈而對佛教三寶信仰心,而成為三寶第子,由遵持五戒成為人類中有道德者,故雖不 能赴勝妙的龍華初會,而於二會亦得聞 法修行,超凡入聖。
三皈:皈依佛、皈依法、皈依僧
五戒:不殺生、不盜偷、不邪淫、不妄語、不飲酒。
第三會
三會度眾無量數 與佛有緣皆得度
在釋迦佛法中,凡是與佛法稍生關係者,如偶起一念善心、歡喜心、或合十、禮拜、或 一稱南無佛,乃至於遊嬉中無意生關係者,如入寺瞻禮佛像、念一佛、頌半 偈,無 論其為見聞佛法僧三寶者;甚至或見三寶生不信心,不願心,輕慢心者,亦由此而和佛法發生關係;若信不信,若敬不敬,凡在釋迦佛法中生關係者,皆以為佛所付託與彌勒 者;將來皆能赴龍華三會受記作佛。
若是出家佛教徒,即如釋迦佛弟子而違背佛法,破壞佛法,毀謗佛法,造種種惡業,只要將來能聞彌勒佛名,或見三會說法,生 一念歡喜心,往昔罪業皆悉冰消,而得證會解脫;是知龍華三會所度眾生無量無數。