Thursday 28 February 2019

63.Delapan Kesulitan


Petikan Ceramah Master Chin Kung
Judul : Delapan Kesulitan

Delapan Kesulitan, apa maksudnya kesulitan? Yakni adanya penghalang, Delapan Kesulitan maksudnya adalah delapan kondisi yang tidak memungkinkan seseorang untuk berkesempatan mendengar Buddha Dharma, sehingga tidak memperoleh kesempatan untuk memperoleh pembebasan, maka itu disebut sebagai Delapan Kesulitan.

Delapan Kesulitan tersebut adalah :
1. Terlahir di “Uttara-kuru”, Uttara-kuru merupakan salah satu kontinen dari Empat Dvipa. Uttara-kuru merupakan wilayah yang penduduknya mempunyai pahala yang sangat besar, usianya juga sangat panjang, sandang pangan berkecukupan, tetapi wilayah ini tidak ada Buddha Dharma, Sang Buddha takkan membabarkan Dharma di tempat begini. Oleh karena penduduk di tempat ini terlampau menikmati berkah, mereka takkan menerima Buddha Dharma. Maka itu terlahir di tempat begini adalah salah satu dari Delapan Kesulitan, karena tidak berkesempatan mendengar Buddha Dharma.

2. Terlahir di Arupaloka. Kita mengetahui bahwa di Kamaloka dan Rupaloka, senantiasa ada para Bodhisattva tingkatan Dasa Bhumi yang membabarkan Dharma, menyelamatkan para Dewa dan manusia, tetapi di Arupaloka, tidak ada Buddha dan Bodhisattva yang berkunjung ke sana, maka itu terlahir di Arupaloka juga merupakan salah satu dari Delapan Kesulitan. Di alam ini, penghuninya berusia sangat panjang. Contohnya terlahir di Alam Neva-sanna-na-sanna-yatana, usia penghuninya adalah 84 ribu Mahakalpa. Jadi selama 84 ribu Mahakalpa tidak berkesempatan mendengar Buddha Dharma.

3. Terlahir sebagai orang “buta, tuli dan bisu”. Orang buta tidak dapat membaca sutra, tidak dapat melihat rupang Buddha. Orang tuli tidak dapat mendengar Buddha Dharma. Orang bisu tidak mampu mengemukakan pertanyaan bila ada yang diragukannya, ini merupakan halangan yang sangat besar dalam belajar Ajaran Buddha, jadi ini juga merupakan salah satu dari Delapan Kesulitan.

4.  Terlahir sebelum dan sesudah era Buddha hadir di dunia. Sebelum Buddha Sakyamuni lahir ke dunia, tidak ada Buddha Dharma di dunia ini. Dharma Buddha Sakyamuni berlangsung selama 12 ribu tahun, setelah itu di dunia ini kembali tidak ada Buddha Dharma. Maka itu disebut sebagai terlahir sebelum dan sesudah era Buddha hadir di dunia, merupakan salah satu dari Delapan Kesulitan.

5. Terlahir sebagai insan yang tidak memiliki kebijaksanaan. Di dunia ini ada sekelompok orang yang pandai bersilat lidah (memutarbalikkan fakta), mereka ini juga sangat pintar, merasa dirinya paling benar dan paling hebat, mereka tidak percaya pada Buddha Dharma, tidak sanggup menerima Buddha Dharma, meskipun cerdas, namun juga tak berguna, dia tidak bisa menerimanya.

6. Terlahir di Alam Binatang

7. Terlahir di Alam Setan Kelaparan

8. Terlahir di Neraka

Delapan Kesulitan ini menyebabkan dia tidak mudah menerima Ajaran Buddha, ajaran yang begitu bagusnya di dunia ini, dia malah tidak dapat menerimanya, banyak orang yang melewatinya dengan sia-sia, sungguh patut disayangkan.

Artikel terkait :
Empat Dvipa :
Tingkatan Bodhisattva :

Dipetik dari : Ceramah Master Chin Kung
Judul : Sutra Pertanyaan Ananda Tentang Balasan Baik dan Buruk dari Belajar Buddha Dharma
Serial : 06
Tahun : 1982
Kode Artikel : 15-006-0006


淨空老法師開示節錄 :
八難

八難,難是說什麼?是講有了困難,有了障礙,而八難都是說不能夠聞佛法,得不到解脫的機會,所以有八種難。第一個是「北俱盧洲」,北俱盧洲這是佛經裡所講的,講我們這個小世界有四大部洲。北俱盧洲人的福報很大,壽命也很長,衣食自然,這個地方沒有佛法,佛不到這個地方說法。這個地方人太享福了,他不接受佛法,所以北俱盧洲沒有佛法。你要是生到北俱盧洲,這算遭難,為什麼?聞不到佛法。第二是「四空天」。我們曉得,欲界天、色界天都有十地菩薩到那個地方去講經說法,度那些天人,所以天上還是有佛法。但是四空天沒有人去,佛、菩薩都不去,你要是修四禪八定,修四空定到四空天,你也算遭了難。那個地方壽命很長,譬如到非想非非想天,壽命有八萬大劫,八萬大劫聞不到佛法。第三是「盲聾瘖啞」。盲是眼睛瞎了,眼睛瞎了不能看經文,看不到佛像,聾是說法的音聲他聽不見,瘖啞是自己有些疑問沒有辦法發問,對於佛法的修學都是有很大的障礙,所以這個也是難。第四是「佛前佛後」。釋迦牟尼佛出生之前這個世間沒有佛法,釋迦牟尼佛的法運有一萬二千年,這一萬二千年過去之後佛法不存在這個世間,又沒有佛法。所以佛前佛後也是遭難。第五種就是「世智辯聰」。世間有一類人他有辯才,他也很聰明,他一切都是自以為是,他不相信佛法,不能夠接受佛法,雖然他很聰明有智慧,沒有辦法,他不接受。

  這個五種再加上前面三塗,合稱為八難,「以其難聞佛法也」,這個八難都是說他不容易接受佛法的教育,我們稱他遭難了。這個世間最好的智慧的教學他沒有機會去接受,有許多真是當面錯過,這很可惜。

文摘恭錄 阿難問事佛吉凶經  (第六集)  1982  台灣景美華藏圖書館  檔名:15-006-0006




62.Sepasang sepatu yang tergantung di depan pintu


Petikan Ceramah Master Chin Kung
Judul : Sepasang sepatu yang tergantung di depan pintu

Pada zaman dulu, guru sesepuh aliran Avatamsaka yang pertama, yakni Master Du Shun, ketika beliau menetap di gubuk di atas gunung, waktu itu penduduk hidup dalam kemiskinan, maka itu bandit berkeliaran di mana-mana.

Ada seorang dermawan yang begitu menghormati Master Du Shun, membuatkan sepasang sepatu buat dipersembahkan kepada Master, setibanya di vihara, dia melihat Master Du Shun sedang duduk bermeditasi, si dermawan tidak berani mengganggu, lalu menggantung sepasang sepatu tersebut di depan pintu masuk.

Tiga tahun kemudian, dermawan itu melewati vihara, lalu singgah dan mengunjungi Master Du Shun, dia terkejut ketika melihat sepasang sepatu persembahannya masih tergantung utuh di depan pintu masuk vihara.

Dia jadi keheranan, makanya bertanya pada Master Du Shun :  “Master, sepasang sepatu ini adalah persembahanku padamu, apakah anda mengetahuinya?”. Master Du Shun menjawab : “Tentu saja saya tahu”.

Dermawan itu makin keheranan : “Tetapi Master, di sini banyak pencuri, sepatu ini sudah tergantung di depan pintu selama tiga tahun, mengapa tidak ada yang mengambilnya?”

Master Du Shun menjawab : “Selama kelahiran demi kelahiran, saya tidak pernah mencuri harta benda orang lain, saya tidak berutang pada orang lain, makanya meskipun barang milikku taruh di luar sana, juga tidak ada yang mengambilnya, walaupun banyak bandit berkeliaran di daerah ini, mereka lewat di depan vihara tetapi seolah-olah tidak melihat keberadaan sepasang sepatu tersebut.

Dari kisah di atas, dapat dilihat bahwa “Setetes air yang diteguk dan sepotong makanan yang dikunyah, semua ini telah ditetapkan sebelumnya”, kita harus memahami kebenaran ini, mesti tercerahkan.  
  
Dipetik dari : Ceramah Master Chin Kung
Judul : Sutra Pertanyaan Ananda Tentang Balasan Baik dan Buruk dari Belajar Buddha Dharma
Serial : 06
Tahun : 1982
Kode Artikel : 15-006-0006


淨空老法師開示節錄 :
掛在門口的一雙鞋子

以前華嚴宗第一代祖師杜順和尚,他在山上住茅蓬的時候,那一帶老百姓很貧窮,所以盜匪很多。有一個齋主對老和尚很恭敬,做了一雙鞋子去供養老和尚,他到老和尚那裡去,老和尚正在那裡打坐,閉著眼睛打坐,他也不敢驚動,於是乎就把這雙新鞋子掛在門口。過了三年他又從那裡經過,再去看看老和尚,看那個鞋子還掛在那個地方,他就奇怪了,他就問老和尚,他說老和尚,這雙鞋子是我供養你的,你曉得不曉得?老和尚說我知道。他說掛在這個地方三年了,這個地方的小偷很多,怎麼沒有偷去?老和尚說,我生生世世持不偷盜戒,我不欠別人的,所以我的東西放在這裡沒有人要,就是小偷、強盜從這裡過,看到了也像沒看見一樣。

可見得「一飲一啄,莫非前定」,我們要曉得這個道理,應當要覺悟。

文摘恭錄 阿難問事佛吉凶經  (第六集)  1982  台灣景美華藏圖書館  檔名:15-006-0006




Wednesday 27 February 2019

61.Siapapun tidak bisa mengambil keuntungan dari siapapun


Petikan Ceramah Master Chin Kung
Judul : Siapapun tidak bisa mengambil keuntungan dari siapapun

Akibat melakukan karma pembunuhan adalah jatuh ke Neraka, usai menjalani siksaan dan keluar dari Neraka, dia juga tidak serta merta berkesempatan terlahir jadi manusia, setelah meninggalkan Neraka, kebanyakan terlahir di Alam Binatang untuk melunasi utang nyawa, utang uang dibayar uang, utang nyawa dibayar nyawa.

Praktisi sekalian jika sudah memahami kebenaran ini, maka hidup di dunia ini barulah hati merasa tenang, mengapa demikian? Andaikata dikatakan si A berhasil menipu uang si B, sesungguhnya mana ada uang milik B yang berhasil ditipu si A; si C menderita sejumlah kerugian, sesungguhnya mana ada kerugian yang diderita si C.

Hari ini dia berhasil menipu uangmu, pada masa kehidupan mendatang, dia harus melunasinya padamu. Hari ini dia menyakiti hatimu, pada masa kehidupan mendatang dia akan menerima buah akibat karmanya.

Dengan demikian barulah anda sadari bahwa segala hal di dunia ini, siapapun tidak bisa mengambil keuntungan dari siapapun; siapapun juga tidak ada yang  dirugikan sama sekali, kebenaran ini mesti dipahami, barulah hati kita merasa tenang.

Andaikata kita tidak berutang uang pada orang lain, takkan ada yang bakal mengambil harta benda kita; sebaliknya harta benda kita ditipu orang lain, dicuri orang lain, dirampok orang lain, ini dikarenakan pada masa kehidupan lampau, kita berutang padanya, kalau pada masa kelahiran lampau kita tidak berutang padanya, maka pada kelahiran mendatang dia pasti akan melunasinya pada kita.

Dipetik dari : Ceramah Master Chin Kung
Judul : Sutra Pertanyaan Ananda Tentang Balasan Baik dan Buruk dari Belajar Buddha Dharma
Serial : 06
Tahun : 1982
Kode Artikel : 15-006-0006


淨空老法師開示節錄 :
誰也佔不了誰的便宜

殺業重的人果報都在地獄,地獄罪受滿之後離開地獄他也得不到人身,離開地獄大多數墮畜生道去還命債,欠錢的還錢,欠命的還命。諸位真正懂得這個道理之後,我們在世間你就心安理得了,為什麼?如果說是某個人佔某個人的便宜,佔不到的,某個人吃了虧,也不會吃虧,他今天把你錢騙去了,來生會還你,他今生對你傷害了,來生一定有果報。你才曉得,世間一切的這些事,誰也佔不了誰的便宜,誰也吃不了誰的虧,這個道理真正是通達明白,我們就心安理得。我們如果不欠別人的財物,我們財物擺在那個地方沒有人拿;我們東西被人騙了、被人偷了、被人搶了,都是前生欠他的,如果前生不欠他的,他來生必定欠我的。

文摘恭錄 阿難問事佛吉凶經  (第六集)  1982  台灣景美華藏圖書館  檔名:15-006-0006




60.Musuh berbuyutan


Petikan Ceramah Master Chin Kung
Judul : Musuh berbuyutan  

Musuh berbuyutan adalah ikatan permusuhan yang dijalin selama kehidupan demi kehidupan, saling balas membalas tiada usainya, kian lama kian sadis, maka itu kita mesti meningkatkan mawas diri. 

Berikut ini adalah sebuah kisah nyata dalam perkembangan sejarah Tiongkok, kasus seperti ini boleh dikatakan ada banyak sekali.

Pada masa Dinasti Ming di Kunshan, ada seorang pejabat yang bernama Gu Xichou, dia dibunuh oleh bawahannya sendiri yang bernama He Jun-yao. He Jun-yao mengutus pembunuh bayaran untuk membunuh atasannya di tengah perjalanan, lalu membuang jasad Gu Xichou ke dalam sungai.

Tidak lama kemudian murid Gu Xichou yang bernama Zhang Tiao-ding menanyakan pada “Fu Ji” yakni orang kesurupan yang bisa menulis di atas pasir, siapa yang mencelakai gurunya.

Ternyata Gu Xichou benar-benar merasuki tubuh si Fu Ji, menceritakan peristiwa pembunuhannya secara rinci. Ternyata pada masa kelahiran lampau Gu Xichou adalah seorang Bhiksu yang menetap di Gunung Tiantai.

Oleh karena pada masa kehidupan sebelumnya dia menjadi Bhiksu, memiliki pahala yang sangat besar, makanya pada masa kehidupan sekarang dia menjadi pejabat tinggi.

Pada masa kelahiran lampaunya, Gu Xichou menjadi Bhiksu di Gunung Tiantai, dia melihat ada seekor ular lalu membunuhnya. Ular ini kemudian bertumimbal lahir jadi He Jun-yao, yakni bawahan Gu Xichou.

Maka itu Gu Xichou berkata bahwa kasus ini adalah kasus balas dendam yang tiada usainya, masa kelahiran lampau saya membunuh ular, pada masa kehidupan sekarang saya memang pantas dibunuhnya.

Gu Xichou juga berpesan pada muridnya, supaya menasehati kedua putranya jangan balas dendam, karena saling balas membalas takkan ada usainya, semoga segalanya dapat berakhir sampai di sini saja.

Demikianlah kejadiannya, kisah ini saya baca di sebuah buku berjudul “Li Shi Gan Ying Tong Ji (Kumpulan kisah mukjizat dalam sejarah)”.

Dipetik dari : Ceramah Master Chin Kung
Judul : Sutra Pertanyaan Ananda Tentang Balasan Baik dan Buruk dari Belajar Buddha Dharma
Serial : 06
Tahun : 1982
Kode Artikel : 15-006-0006


淨空老法師開示節錄 :
怨對相報

『怨對相報』就是怨家對頭,這種報復是生生世世永無了結,而且這個報復是一次比一次要慘烈,這是我們要特別警惕的。在這個地方我們舉一個歷史的事實,像這種事實在歷史上可以說太多了,諸位展開二十五史來看,可以說是不勝枚舉。此地跟諸位說明的是明朝崑山有一位顧錫疇先生,我在此地把他這個事情,我不能詳細的說,詳細的說耽誤時間太多。他在溫州被副將,也就是他底下的一個部下賀君堯,被他害死了,在半路上被賀君堯派了刺客把他殺死,把他的屍首丟在江裡。沒有多久他的學生張調鼎,在世俗裡頭有扶乩,就想請乩來問一問他的老師被害的情形。真的顧錫疇的鬼魂就降在乩壇上,把他被害的事情說得很清楚。他自己說他的前世,顧先生的前一世,是天台山的一個出家人,是天台僧。因為前一世出家修行,有很大的福報,所以這一世也做了很大的官。前一世出家的時候在天台山遇到一條蛇,他就把這條蛇打死了,這條蛇死了以後投胎就是賀君堯。他說這個事情是冤冤相報,我前一世把這個蛇打死,這一生當中我應該被他害死。他有兩個小孩,降乩給他的學生張調鼎說,你告訴兩個兒子,不要告狀,不要報仇,這是冤冤相報,希望從這一次就了了。有這麼一樁事情。

這個事情,我給諸位看一部書,《歷史感應統記》,這裡面所記載的全是二十五史,就是正史裡面抄錄下來的,都是正史的原文。

文摘恭錄 阿難問事佛吉凶經  (第六集)  1982  台灣景美華藏圖書館  檔名:15-006-0006