Sunday, 1 October 2017

Suciwan Persamuan Kolam Teratai 14



Suciwan Persamuan Kolam Teratai
(Bagian 14)
Sepanjang hidupnya Master Hai Xian melindungi kehidupan, memperlakukan seluruh makhluk dengan baik dan tulus. Menuruti jodoh menjalani apa adanya; tidak pernah membuat orang lain jadi kesal. Master berulang kali mendidik murid-muridnya : Lebih baik tidak bervegetarian melafal Amituofo, tapi tidak boleh bervegetarian mulut memaki orang”.

Puisi Zhou Anshi berbunyi : “Kemuliaan berada di urutan pertama dari Lima Kebajikan, Welas Asih berada di depan dari seluruh kebajikan.” Ternyata inilah yang merupakan letak perbedaan antara Suciwan dan orang awam!

Sepanjang hidupnya, Master Hai Xian mengembangkan rasa hormat dan mawas diri, selama beberapa dekade bernamaskara tanpa alas, juga tidak ada yang pernah melihat beliau memfitnah atau menghina orang lain.

Klasik "Yijing" menyebutkan "Insan yang bermawas diri takkan gagal". Master Yin Guang menempatkan ketulusan dan rasa hormat sebagai jalan singkat untuk berhasil, kita seharusnya yakin tanpa keraguan!

Master Hai Xian sepanjang hidup rajin dan bersahaja, meninggalkan kesan mendalam bagi orang banyak. Master Hai Xian selalu berkata : “Memilih sayur tidak buang yang hijau, lebih unggul daripada belajar Astronomi”.

Ketika Master masih hidup, kita justru tidak melihat keistimewaannya. Saat ini merenungkan dengan seksama makna dibaliknya, tiba-tiba teringat akan ajaran Buddha Sakyamuni menjelang Parinirvana, yakni “Dengan derita sebagai guru, dengan sila sebagai guru”, dengan demikian sudah dipahami mengapa Laozi mengatakan dirinya cuma memiliki tiga jenis pusaka yakni welas asih, bersahaja dan tidak menonjolkan diri. Kata "Bersahaja" mana boleh diremehkan!

Sahabat Master yang dijuluki "Bhiksu Kaki Besi", Master Yan Qiang berkata : “Master Hai Xian itu jelmaan Bodhisattva yang datang ke dunia, sepanjang hidupnya, saya tidak pernah mendengar dia berseteru dengan orang lain”.

Pelatihan diri dapat mengubah garis hidup, serupa dengan ucapan Bhagava : “Segala Dharma adalah tanpa aku, segala keberhasilan berasal dari kesabaran”.


海会圣贤
(十四)
 贤公一生慈心爱物,真诚善待一切众生。随缘随分,从来不令大众起一丝烦恼。老人家曾多次教诲弟子们说:「宁可荤口念佛,不可素口骂人。」——周安士先生诗曰:「仁列五常首,慈居万德先。皇哉三教论,异口若同宣。」原来此处正是圣贤与凡夫的区别之处啊!贤公一生为人恭谨,数十年礼佛不用拜垫,也从不曾有人见他毁谤、轻视过任何人。——阿弥陀佛!《易经》云:「敬慎不败也。」印祖将「诚敬」允为快速成就的唯一捷径,我辈当深信不疑!

贤公一生之勤俭,留给大家的印象尤为深刻。贤公常说:「择菜不丢青,胜似念黄经。」师在之日,我辈凡夫从未察觉其中妙处。此时细加玩味,忽然忆起释迦世尊的临终遗教:「以苦为师,以戒为师」,想到了百丈禅师「一日不作,一日不食」的法语,由此明白了老子为何曾自称拥有三件法宝:「一曰慈,二曰俭,三曰不敢为天下先。」——古贤有联语曰:「试问世间人有几个知道饭是米煮?请看座上佛亦不过认识田自心来。」「俭」之一字,岂敢轻看啊!

 贤公的老朋友「铁脚僧」上演下强法师如是说:「贤公绝对是佛菩萨到世间来应化的,人家这一辈子,我没有听说过他和哪个人为争啥东西起过争吵。」——世尊曾有一言,道破好大天机:「一切法无我,得成于忍。」