Sunday, 1 October 2017

Suciwan Persamuan Kolam Teratai 03



Suciwan Persamuan Kolam Teratai
(Bagian 3)
Tanggal 23 Januari 2013, menurut penanggalan lunar adalah bulan 12 hari ke-12, pagi hari di depan Lai-Fo-Si (Vihara Buddha Datang), sebuah vihara di dusun terpencil yang tidak menarik perhatian, barisan dhvaja, pataka dan chattra hampir menutupi angkasa, lebih dari tiga ribu orang praktisi Aliran Sukhavati yang berdatangan dari Nan`yang dan berbagai daerah lainnya di seluruh pelosok negeri, berkumpul tanpa berjanji terlebih dulu, semuanya dengan membawa perasaan hormat yang tiada taranya, datang menghadiri Upacara mengantar jenazah Master Hai Xian memasuki stupa.  

Master Hai Xian wafat pada usia 112 tahun, pada tanggal 17 Januari 2013, lunar bulan 12 hari ke-6 dini hari, tidak menderita sakit, meninggal dunia dengan damai.

Beliau itu orangnya alami, bebas tanpa beban, membuat setiap orang yang mengenalnya, tiada yang tidak merasa kagum dan memberikan pujian! 

Murid-murid Master Hai Xian, yakni Venerable Yinzhi, Yinhan, Yinkong, Yinbao, memimpin barisan empat jenis siswa Buddha (Bhiksu, Bhiksuni, Upasaka, Upasika) yang berdatangan, melafal Amituofo selama tujuh hari untuk Master Hai Xian.  

Hari ketiga setelah wafatnya Master Hai Xian, salah seorang muridnya baru tiba dan membuka selimut Dharani, memuji rupa jenazah Master, namun tercengang ketika menemukan : wajah Master tersenyum, bibirnya menjadi merah, alis mata, kumis dan rambutnya berubah jadi hitam. Belasan praktisi Aliran Sukhavati yang hadir dan ikut menyaksikan mukjizat ini, merasakan secara nyata kekuatan tekad Buddha Amitabha yang tak terbayangkan.

Menurut tradisi pemakaman Buddhis setempat, dibawah iringan suara lafalan Amituofo dari empat jenis siswa Buddha, jenazah Master Hai Xian didudukkan ke dalam guci dan dimakamkan di Stupa Lai-Fo-Si.

Guru Pembimbing Aliran Sukhavati, Master Chin Kung, setelah mengetahui kabar  Master Hai Xian yang terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan, memberi pujian, menganjurkan empat jenis siswa Aliran Sukhavati supaya meneladani Master Hai Xian, bahkan juga menulis kalimat prasasti untuk Master Hai Xian. Isinya adalah sebagai berikut : 

Master Hai Xian, teladan siswa Buddha.
Tidak menyelenggarakan upacara ritual, menjauhi keuntungan dan ketenaran.
Disiplin menjalankan sila, dihormati empat jenis siswa Buddha.
Melafal Amituofo dengan setulusnya, menerapkan ajaran dalam keseharian.
Sutra Usia Tanpa Batas, pusaka para Buddha.
Sepatah Amituofo, samadhi mendalam nan menakjubkan.
Usia 112 tahun tetap sehat dan kuat.
Hanya sesama anggota Sangha saling memuji, Pintu Dharma jadi berjaya.
Menyebarluaskan tekad Bodhisattva Samantabhadra, menampilkan peragaan Dharma.
Meneruskan karir Buddha, jasa kebajikan yang tak terhingga.
Terlahir ke Alam Sukhavati dengan bebas tanpa rintangan, bertekad kembali lagi untuk menyelamatkan para makhluk.

Bunyi kuplet :
48 tekad Buddha Amitabha dan satu "Sutra Usia Tanpa Batas", serta sepatah Amituofo terlahir ke Alam Sukhavati;
Usia 112 tahun, menyebarluaskan dan mendukung Dharma Sejati, kembali ke Alam Saha menyelamatkan para makhluk.


海会圣贤
(三)
 西元二○一三年元月二十三日,古历壬辰年腊月十二日上午,在来佛寺这座极不起眼的乡野小庙前伞盖林立、幢幡排空,南阳及全国各地的三千多名净宗学人不约而聚,皆是怀著无比恭敬之心前来参加上海下贤老和尚的入塔法会。

 一百一十二岁的上海下贤老和尚于西元二○一三年元月十七日,古历壬辰年腊月初六凌晨,无诸苦痛、安详示寂。其潇洒自在,令无数见闻者皆叹羡不已!

 海贤老和尚的弟子印志、印涵、印空、印荣、印宝等法师带领闻讯赶来的四众弟子为老和尚守灵七日,念佛不断。

 老和尚圆寂后的第三天,有赶到的弟子揭开往生被瞻仰老和尚的遗容,惊奇地发现:老人家面带微笑,嘴唇泛红,眉毛、胡子和头发竟然由白变黑了。在场的数十位净宗学人又一次真真切切地感受到了弥陀愿力的不可思议。

 依照传统的佛家葬礼,在四众弟子庄严的佛号声中,海贤老和尚的法体趺坐于寿缸之内,葬于来佛寺塔院。

 当代净宗导师、德高望重的上净下空老法师得知海贤老和尚自在往生的消息后,大为赞叹,号召净宗四众弟子向海贤老和尚学习,并为老和尚亲书挽联和碑铭。碑铭曰:
贤公和尚,佛门榜样。不事经忏,远离利养。
严持戒律,四众钦仰。老实念佛,道在平常。
净土大经,诸佛密藏。一句弥陀,甚深妙禅。
百一十二,老当益壮。唯僧赞僧,法门兴旺。
弘普贤愿,表法离障。续佛慧命,功德无量。
自在往生,倒驾慈航。
挽联曰:
四十八愿一部大经一句佛号往生极乐;
百十二岁专弘正法专护正法重返娑婆。